TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Indonesia mengaku bakal lebih mengedepankan kerja sama ketimbang persaingan demi mempercepat era elektrifikasi. Pasalnya, saat ini pasar mobil listrik di Indonesia masih di bawah 3 persen.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam. Dirinya menjelaskan bahwa Toyota bakal membuka peluang kerja sama dengan pihak manapun yang ingin memproduksi kendaraan listrik.
Baca Juga:
“Kami ingin mengedepankan kerja sama ketimbang kompetisi, karena mobil listrik itu marketnya masih kecil sekali, bahkan di bawah 3 persen-1 persen. Justru kita harus bekerja sama dengan siapapun dalam rangka memperbesar populasi elektrifikasi,” kata dia dalam acara virtual hari ini, Rabu, 25 Mei 2022.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa Toyota saat ini telah melakukan kerja sama dengan beberapa merek Portugal. Menurutnya, Toyota ikut serta dalam memproduksi bus listrik dengan menyediakan teknologi fuel cell.
“Sekarang teknologi hybrid juga sudah diberikan Toyota kepada siapapun yang ingin menggunakan. Jadi sebenarnya terbuka untuk teknologi. Sekarang bagaimana kita membuatnya lebih efisien dan ekonomis sehingga terjangkau. Itu persoalan kita bersama,” ujar dia menambahkan.
Bukan hanya efisien dan ekonomis saja, Bob Azam juga menilai ada salah satu faktor lain yang harus diperhatikan untuk mendorong percepatan era kendaraan listrik atau elektrifikasi di Indonesia. Salah satunya adalah soal supply chain.
“Jadi jangan sampai sudah pakai baterai, supply chain-nya itu hanya dikuasai oleh segelintir pengusaha atau negara. Sekarang otomotif bisa dibuat lebih dari 20 negara, tapi saat ini mobil listrik itu hanya dikuasai 5-6 negara. Ini juga kita harus perhatikan, supaya nanti begitu kita transisi ke era elektrifikasi, jangan sampai dijadikan monopoli beberapa negara saja,” tutup dia.
Baca: Perjalanan Toyota Menuju Elektrifikasi, BEV Ditargetkan Terjual 3,5 Juta Unit
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.