TEMPO.CO, Jakarta - Ford Motor Co. akan membayar USD 19,2 juta (Rp 281 miliar) untuk menyelesaikan tuduhan iklan palsu hemat BBM dan kapasitas muatan mobil hybrid dan truk pick-up.
Kantor Kejaksaan Agung Iowa, AS, mengumumkannya Selasa lalu, 24 Mei 2022.
Dikutip dari Reuters hari ini, Rabu, 25 Mei 2022, mobil hybrid dan truk yang diiklankan meliputi C-Max hybrid 2013–2014 dan pickup Super Duty keluaran 2011–2014.
Pada 2013, Ford menurunkan peringkat penghematan BBM yang diiklankan untuk hybrid C-Max hingga 7 mil per galon. Tapi Ford mengirimkan cek kepada pemilik mobil sebesar USD 550 untuk menutupi selisih biaya BBM.
"Selama bertahun-tahun, Ford mengiklankan penghematan bahan bakar dan kapasitas muatan yang mengesankan untuk mobil dan truknya," kata Jaksa Agung Iowa Tom Miller.
Walhasil, 40 negara bagian dan District of Columbia melarang Ford membuat klaim iklan palsu yang salah atau menyesatkan semacam itu. Namun, Ford tidak mengakui kesalahan.
Ford menyukuri masalah itu ditutup tanpa ada temuan pengadilan tentang perilaku yang tidak pantas.
"Kami bekerja dengan negara bagian untuk menyelesaikan masalah," kata Ford.
Penjabat Jaksa Agung New Jersey Matthew Platkin
Platkin mengatakan bahwa Ford salah mengartikan jarak yang dapat dikendarai konsumen dengan satu tanki bensin. Perusahaan juga menegaskan bahwa gaya mengemudi mobil tidak akan mempengaruhi penghematan BBM.
Ford disebut menjalankan iklan menipu berupa "Permainan Hibrida" yang diperlihatkan seperti olahraga olimpiade bahwa Ford C-Max mengungguli Toyota Prius.
Toyota menolak berkomentar atas iklan Ford tersebut.
Baca: Wiper Rawan Copot, 600.000 Mobil SUV Ford Ditarik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.