TEMPO.CO, Jakarta - Tesla Inc. melaporkan telah terjadi 273 kecelakaan mobil sejak Juli 2021 yang melibatkan sistem bantuan mengemudi canggih seperti Autopilot.
Berbeda dengan Tesla, Honda Motor yang melaporkan 90 kecelakaan mobil yang melibatkan teknologi bantuan mengemudi yang canggih.
Regulator keselamatan mobil AS atau NHTSA mengungkapkannya pada Rabu lalu, 15 Juni 2022.
Adapun perusahaan-perusahaan otomotif melaporkan setelah NHTSA mengeluarkan perintah pada Juni 2021. Perintah tadi mengharuskan pembuat mobil dan perusahaan teknologi segera melaporkan semua kecelakaan yang melibatkan sistem bantuan mengemudi canggih (ADAS).
ADAS meliputi pemeliharaan lajur dan adaptif, cruise control, dan mobil yang dilengkapi sistem mengemudi otomatis yang sedang diuji di jalan umum.
Dari total 392 kecelakaan yang melibatkan ADAS seperti yang dilaporkan oleh selusin pembuat mobil tadi telah mengakibatkan enam kematian dan lima luka serius.
Menurut NHTSA mobil self-driving Alphabet Inc., Waymo, mengalami 62 kecelakaan yang melibatkan sistem mengemudi otomatis atau ADAS. Sedangkan Cruise dari General Motors mengalami 23 kecelakaan.
NHTSA mengatakan data tersebut digunakan untuk memicu penyelidikan dan penarikan kembali (recalling) mobil. Tapi NHTSA tidak segera mengidentifikasi siapa yang bersalah dalam kecelakaan itu.
Badan tersebut hanya menekankan bahwa kecelakaan dilacak oleh masing-masing pembuat mobil dengan cara yang berbeda.
Tesla, Cruise, dan Waymo tidak segera menanggapi permintaan komentar. Honda Jepang mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak menemukan cacat pada sistem dan laporan kecelakaannya hanya didasarkan pada pernyataan pelanggan yang tidak diverifikasi.
"Untuk mematuhi tenggat waktu pelaporan 24 jam dari NHTSA," tutur Honda.
JOBPIE | AUTOBLOG
Baca: Tesla Jadi Perusahaan Otomotif Terkaya Kalahkan Raksasa Toyota
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.