TEMPO.CO, Jakarta - Setup mobil balap F1 yang ditunggangi Lewis Hamilton di Sirkuit Kota Baku pada akhir pekan lalu membuat pembalap Tim Mercedes itu sakit punggung.
Menurut Mercedes, pengaturan itu kelewat batas sehingga Lewis Hamilton kesakitan setelah merampungkan balapan di P4 di Grand Prix Azerbaijan itu.
Lewis Hamilton bahkan menyebut itu balapan paling menyakitkan yang dia jalani.
Sang juara dunia F1 tujuh kali tadi mengalami sakit punggung serius setelah berjibaku dengan mobil W13 yang memantul-mantul karena efek porpoising ketika melaju kencang di lintasan lurus sirkuit jalan raya Baku di pinggir Laut Kaspia.
Tidak hanya Hamilton, sejumlah pembalap lainnya juga mengalami efek porpoising di mobil mereka akibat perubahan regulasi besar-besaran yang diterapkan tahun ini.
Disebut porpoising karena menyerupai gerakan pesut berenang. Mobil memantul-mantul di lintasan lurus karena ground effect aerodinamikan timbul dan hilang.
Kepala Strategi Tim Mercedes James Vowles menjelaskan bouncing dan bottoming memiliki efek serupa porpoising namun pada dasarnya berbeda.
Lewis Hamilton finis P4 dan rekan satu timnya, George Russell, di P3. Mereka diuntungkan dua pembalap Ferrari yang gagal menyelesaikan lomba di Baku.
Bos tim Mercedes Toto Wolff sempat meragukan kekuatan Hamilton tampil di Kanada pada akhir pekan ini. Namun, Kepala Strategi Tim Mercedes James Vowles memastikan Lewis Hamilton dapat diturunkan balap mobil F1 di Montreal, Kanada.
"Dia adalah atlet elite yang akan mendorong batasan ketahanan dari dirinya dan mobilnya dan itulah yang dilakukan seorang pebalap Formula 1, itu yang membuat mereka luar biasa," kata Vowles, dikutip Reuters hari ini, Kamis, 16 Juni 2022.
Baca: Lewis Hamilton Ingin Seluruh Kaum Muda Dapat Akses F1
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.