TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan roket swasta SpaceX memecat setidaknya lima karyawan. Mereka kedapatan menyusun dan mengedarkan surat yang isinya mengkritik sang pendiri, Elon Musk.
SpaceX bahkan mendesak para eksekutif untuk membuat budaya perusahaan lebih inklusif. Dikutip dari Reuters hari ini, Sabtu, 18 Juni 2022, SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Surat terbuka karyawan SpaceX pertama kali dilaporkan oleh The Verge.
Didirikan oleh Musk pada 2002, SpaceX telah memainkan peran sentral dalam program luar angkasa AS dan menjadi satu-satunya perusahaan yang mampu meluncurkan astronot NASA ke luar angkasa dari AS. Bahkan SpaceX berencana mengirim manusia ke bulan bersama Badan Antariksa AS dalam dekade berikutnya.
SpaceX adalah satu dari dua perusahaan tempat Pentagon bergantung untuk meluncurkan sebagian besar satelit militer dan mata-mata AS ke luar angkasa.
The New York Times melaporkan bahwa SpaceX memecat karyawan dalam kasus surat kritik untuk Elon Musk. Tapi tiga karyawan yang mengetahui situasi tersebut tak mendetilkan siapa saja lima karyawan yang dipecat.
Presiden SpaceX Gwynne Shotwell mengirim email yang mengatakan perusahaan telah menyelidiki dan memberhentikan sejumlah karyawan yang dianggap terlibat.
Surat kabar itu pun menyebutkan email Shotwell menyebutkan bahwa surat itu membuat staf lain merasa tidak nyaman. "Terintimidasi dan diintimidasi, dan/atau marah karena surat itu menekan mereka untuk menandatangani sesuatu yang tidak mencerminkan pandangan mereka."
Elon Musk sedang mengejar tawaran USD 44 miliar untuk Twitter dan telah memperjelas dukungannya terhadap kontrol yang lebih bebas. Pada Kamis lalu, 15 Juni 2022, dia mengatakan kepada karyawan Twitter bahwa platform itu harus mengizinkan "hal-hal yang sangat keterlaluan" selama kontennya tidak ilegal.
Surat SpaceX berjudul "Surat Terbuka kepada Eksekutif SpaceX" telah dilihat oleh Reuters. Surat itu menyebut Elon Musk sebagai "gangguan dan rasa malu" bagi perusahaan yang dia dirikan itu.
Para karyawan mengajukan daftar tiga tuntutan yang antara lain meminta SpaceX harus dengan cepat dan eksplisit memisahkan diri dari merek pribadi Elon Musk. Karyawan juga menuntut eksekutif perusahaan memegang tanggungjawab semua pimpinan secara setara untuk menjadikan SpaceX tempat yang bagus untuk bekerja bagi semua orang.
Elon Musk, yang juga CEO Tesla Inc., telah menjadi berita utama dalam beberapa bulan terakhir, termasuk upaya mengambilalih Twitter, kritiknya terhadap Demokrat, dan tuduhan pelecehan seksual. Musk telah membantahnya via cuitan di Twitter.
Baca: Elon Musk Mengancam India Soal Pabrik Mobil Listrik Tesla