TEMPO.CO, Jakarta - Hyundai Motor Group dan Michelin menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk berkolaborasi dalam penelitian dan pengembangan ban mobil listrik premium generasi berikutnya. Perjanjian kerja ini dilaporkan akan berlangsung selama tiga tahun ke depan.
Melansir laman Hindustan Times hari ini, Selasa, 21 Juni 2022, kolaborasi keduanya akan berfokus pada penelitian bersama untuk mengembangkan ban ramah lingkungan, yang secara signifikan akan meningkatkan penggunaan bahan-bahan yang berkelanjutan.
Ban hasil pengembangan bersama ini akan digunakan pada model kendaraan listrik premium Hyundai. Produsen Korea Selatan tersebut menilai penilitan teknologi ban baru sangat penting karena komponen ini harus memenuhi persyaratan daya tahan dan kinerja.
"Kemitraan dengan Michelin ini akan menghasilkan inovasi nyata dalam teknologi ban, memperkuat posisi Hyundai Motor Group sebagai pemimpin dalam industri mobilitas pintar," kata Vice President and Head of Chassis Development Center Hyundai Motor Group, Bong-soo Kim.
Kesepakatan ini juga merupakan tindak lanjut dari kerja sama lima tahun pertama antar perusahaan, yang pertama kali terjalin pada tahun 2017. Hyundai mengungkapkan kesepakatan sebelumnya menjadi dasar untuk bersama-sama mengembangkan ban eksklusif Ioniq 5 dengan penelitian dan pertukaran teknologi.
Menyusul perpanjangan perjanjian, Hyundai dan Michelin tidak hanya akan fokus pada permbuatan ban berkelanjutan untuk kendaraan listrik. Tetapi mereka juga akan mengembangkan sistem pemantauan ban waktu nyata yang bakal membantu memajukan teknologi mengemudi otonom.
Hyundai dan Michelin juga memiliki rencana untuk melakukan penelitian bersama untuk menganalisis keausan ban, beban ban, dan gesekan aspal di luar standar suhu ban dan tekanan udara saat ini. Ban baru yang akan dikembangkan ini diklaim dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dengan mengurangi getaran dan kebisingan yang dihasilkan oleh kendaraan listrik pada kecepatan tinggi.
Dalam hal pengembangan dan pembuatannya, kedua perusahaan akan bekerja untuk meningkatkan penggunaan bahan ramah lingkungan menjadi sekitar 50 persen. Seperti diketahui, saat ini penggunaan bahan ramah lingkungan untuk pembuatan ban baru sekitar 20 persen.
DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES
Baca: Bos Honda Team Asia: Mario Aji Merusak Beberapa Bagian Fairing
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto