TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan motor nasional periode Mei 2022 tercatat laku 248.235 unit. Angka tersebut mengalami penurunan sekitar 43 persen bila dibandingkan dengan penjualan April 2022 yang sukses terjual 439.472 unit.
Penjualan motor Mei 2022 ini terbilang sangat rendah, mengingat hampir setiap bulannya penjualan motor bisa tembus 300 ribu hingga 400 ribu unit. Bahkan ini merupakan penjualan motor nasional terendah dalam lima pertama di tahun ini.
Berdasarkan data pada situs Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), bulan Januari 2022 saja, penjualan motor mencapai 443.890 unit, dan sempat menurun di Februari dengan angka penjualan 368.131 unit. Kemudian di bulan Maret kembali meningkat dengan total penjualan mencapai 450.565 unit.
Anjloknya penjualan motor Mei 2022 tidak terlepas dari masalah produksi yang disebabkan krisis chip semikonduktor. Krisis ini bahkan membuat sejumlah pabrikan motor terhambat produksinya sehingga pengiriman unit kepada konsumen yang tertunda.
Sebut saja Astra Honda Motor (AHM) yang mengatakan beberapa model motornya harus inden dalam waktu yang lama akibat krisis ini. Kemudian untuk skuter MAXI Yamaha juga mengalami kendala produksi dan juga mengurangi kapasitas produksinya.
Namun tren penurunan ini tidak berlaku pada pasar ekspor sepeda motor nasional. Pada Mei 2022, AISI mencatatkan ada 50.693 unit motor yang dikirimkan ke sejumlah negara di dunia, selisih sekitar 8 ribuan unit dibanding April 2022 yang tercatat 58.793 unit motor yang diekspor.
Baca juga: Penjualan Motor di Indonesia pada Januari 2022 Naik 12 Persen
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto