TEMPO.CO, Jakarta - Bos Tesla Elon Musk mengonfirmasi akan memotong gaji karyawannya selama tiga bulan ke depan. Gaji tenaga kerja Tesla akan dipotong sekitar 10 persen.
Dilansir dari laman Hindustan Times hari ini, Rabu, 22 Juni 2022, Elon mengatakan bahwa pihaknya juga akan melakukan pemutusan hubungan kerja sekitar 3,5 persen dari total karyawannya.
Menurut CEO dari SpaceX ini, pemutusan hubungan kerja karyawan ini hanya akan dilakukan pada pekerjanya yang digaji. Sementara untuk staf yang terlibat dalam pembuatan mobil tidak akan terdampak PHK ini.
Berdasarkan laporan tahunan perusahaan, terdapat sekitar 39 persen dari 100.000 karyawan Tesla merupakan staf bagian produksi.
Sebelumnya, Musk hendak memangkas sekitar 10 persen karyawan karena adanya firasat buruk terhadap prospek ekonomi. Tesla, yang memiliki pabrik mobil listrik di Amerika Serikat, Cina, dan Jerman, mempekerjakan sekitar 99.290 staf. Pengurangan 10 persen karyawan berarti mendekati 10.000 orang.
Perusahaan yang bermarkas di Austin, Texas tersebut pernah memangkas 7 persen tenaga kerjanya, atau lebih dari 3.000 orang pada awal 2019. Elon pernah memperingatkan bahwa terdapat tantangan besar dalam membuat mobil listrik yang lebih terjangkau, sehingga terjadi pengurangan karyawan.
Setelah itu, Tesla menambah jumlah karyawannya di seluruh dunia hingga 40 persen pada 2021. Hal tersebut merupakan ekspansi terbesar Tesla sejak 2014, ketika pabrikan mobil itu memiliki lebih dari 10.000 karyawan.
DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES | REUTERS
Baca juga: Mengkritik Elon Musk, 5 Karyawan SpaceX Dipecat
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto