TEMPO.CO, Malang - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menginformasikan bahwa pemesanan All New Suzuki Ertiga Hybrid saat ini sudah mencapai 1.289 unit. Angka penjualan mobil ini diraih dari tanggal peluncuran sejak 10 Juni hingga 20 Juni 2022.
"Total SPK per 20 Juni sudah 1.842 untuk Ertiga Series (termasuk Ertiga lama). Dari total itu, 70 persennya adalah Ertiga Hybrid," kata 4W Marketing Director PT SIS Donny Saputra saat ditemui di Malang, Jawa Timur, Kamis, 23 Juni 2022.
Dari total SPK yang masuk untuk Ertiga Hybrid, sekitar 72 persen konsumen memesan untuk tipe transmisi otomatis. Bila dikalkulasikan dengan total pemesanan Ertiga Hybrid, maka jumlahnya sekitar 928 unit.
Menurut Donny, Ertiga Hybrid Automatic Transmission (AT) lebih banyak dipesan karena peluncuran mobil keluarga ini pertama kali dilakukan di kota-kota besar. Pemesanan Ertiga Hybrid AT banyak didapat dari sejumlah kota besar seperti Jakarta, Semarang, Bandung, dan Surabaya.
"Tapi kalau sudah agak jauh sedikit, di Probolinggo, Malang, itu komposisinya sudah 50:50, jadi 50 persen automatic dan 50 persen manual," jelasnya.
Terkait distribusi unit kepada konsumen, Donny mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan unit All New Suzuki Ertiga Hybrid ini ke dealer sebulan sebelum diluncurkan, yakni di bulan Mei 2022.
"Jadi kalau konsumen pesan sekarang, sudah bisa langsung dapat unitnya," ujarnya.
Sebagai informasi, All New Ertiga Hybrid dibekali mesin mesin tipe K15B 4 silinder berkekuatan 1.462 cc. Mobil baru ini bisa menyemburkan tenaga 104.7 PS dan torsi puncak 138 Nm. Mesin tersebut dipadukan dengan integrated starter generator (ISG) dan lithium-ion battery, yang bisa dibilang sebagai teknologi hybridnya.
ISG berfungsi sebagai motor dan generator yang menangkap dan menyimpan energi listrik ke baterai. Energi listrik ini akan menjaga komponen kelistrikan mobil tetap menyala dan saat posisi berhenti, fitur auto start aktif sehingga membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien.
Mekanisme kerja dari sistem Suzuki Smart Hybrid ini bisa terlihat ketika pengendara melakukan akselerasi. Pada kondisi itu komponen ISG akan memberikan bantuan tenaga kepada mesin bila dibutuhkan untuk meringankan beban pada putaran mesin, sehingga pengendara bisa memperoleh tenaga yang diperlukan secara lebih cepat.
Sementara itu, saat pengendara harus melakukan perlambatan kecepatan menggunakan rem, ISG akan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik yang kemudian akan disimpan dalam baterai. Teknologi ini juga akan mengirimkan bantuan ke mesin agar akselerasi lebih responsif.
Baca: Alasan Daihatsu Sirion 2022 Tanpa Fog Lamp
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto