TEMPO.CO, Surabaya - Krisis chip semikonduktor masih menjadi salah satu kendala yang dihadapi sejumlah industri, salah satunya otomotif. Kelangkaan komponen ini membuat sejumlah pabrikan mobil mengalami kendala dalam produksi kendaraannya.
Di tengah banyaknya pabrikan otomotif yang menunda produksi kendaraannya, Suzuki. justru memiliki solusinya. Menurut 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra, produsen punya cara untuk mengatasi kondisi tersebut dalam menghadapi kelangkaan komponen.
"Sekarang kan lagi ramai isu soal krisis semikonduktor. Tapi kami sudah melakukan langkah-langkah strategis, salah satu caranya adalah melakukan lokalisasi komponen," ujar Donny saat ditemui di Malang, Jawa Timur, Kamis, 23 Juni 2022.
Menurut Donny, lokalisasi komponen ini tidak hanya bisa mengatasi kendala krisis komponen impor, tetapi juga bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan. Pasalnya, komponen mobil yang diimpor biasanya butuh waktu untuk tiba di Indonesia, berbeda bila komponen tersebut dipasok dari perusahaan Tanah Air.
"Delivery yang waktunya uncontrollable, bisa lebih cepat dengan adanya lokalisasi. Keterikatan model juga bisa lebih cepat dengan adanya lokalisasi, terlepas dari insentif pemerintah atau tidak. Tapi secara perusahaan, dengan melakukan lokalisasi itu lebih menguntungkan buat kami," jelasnya.
Suzuki sendiri mengaku saat ini sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan pemasok komponen untuk menjalin kerja sama. Hanya saja, Donny enggan mengungkapkan perusahaan mana saja yang direncanakan menjadi mitra Suzuki.
"Ada beberapa perusahaan yang saat ini on progress untuk melakukan lokalisasi akan kami ajak kerja sama, di dalamnya ada baterai, motor listrik, control unit, dan sebagainya. Kalau mereknya saya tidak bisa kasih tahu," pungkasnya.
Baca: Alasan Daihatsu Sirion 2022 Tanpa Fog Lamp
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto