TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil listrik Tesla di Cina dikabarkan mulai pulih setelah mencapai rekor 78.906 unit dalam sebulan terakhir (Juni 2022). Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari 33.155 unit yang dikirimkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Seperti yang diketahui, Cina merupakan pusat manufaktur inti Tesla sekaligus pasar utama mereka. Fasilitas Shanghai adalah pabrik Tesla pertama di luar Amerika Serikat, yang juga memberlakukan ekspor ke pasar Eropa tertentu.
Aturan lockdown dan pembatasan pada kondisi Covid-19 beberapa waktu lalu nyatanya berdampak buruk pada jalur manufaktur dan rantai pasokan. Pada April kemarinn, terlihat hanya 1.512 unit untuk pasar domestik dan tidak untuk eskpor.
Sedangkan pada bulan berikutnya, jumlahnya meningkat hingga lebih dari 2.000 unit kendaraan listrik per hari. Fasilitas tersebut dilaporkan meluncurkan hampir setengah dari produksi global Tesla saat berfungsi pada kapasitas penuh.
Dengan pelonggaran pembatasan penguncian, Tesla berhasil mengembalikan produksi dengan karyawan yang bekerja di bawah sistem loop tertutup dan tempat tinggal. Namun ada pihak yang menyebutkan bahwa karantina karyawan Tesla tidak manusiawi.
Kini Tesla dikabarkan telah melanjutkan produksi normalnya pada 10 Juni 2022 dengan pekerja diizinkan meninggalkan tempat untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu. Pabrik Tesla di Shanghai mempekerjakan sekitar 10.000 orang dan terutama memproduksi mobil listrik Model 3 dan Model Y.
Baca juga: Moto2 dan Moto3 Terapkan Aturan Baru Soal Poin Konsesi
REUTERS
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.