TEMPO.CO, Jakarta - Mercedes-Benz mengatakan krisis komponen chip semikonduktor masih akan menjadi kendala dalam industri otomotif di tahun ini. Bahkan pabrikan mobil Jerman ini mengungkapkan bahwa masalah ini mungkin tidak akan selesai di tahun ini.
"Kami memiliki komponen yang hilang dalam produksi mobil kami. Jadi saya akan mengatakan sayangnya, masa depan tetap sangat sulit untuk diprediksi juga," Managing Director dan CEO Mercedes-Benz India Martin Schwenk, dikutip dari laman Hindustan Times hari ini, Senin, 11 Juli 2022.
Schwenk bahkan mengatakan bahwa situasi pasokan ini masih belum akan membaik dan situasi tidak berubah dalam waktu dekat. Perbaikan krisis ini kemungkinan baru akan dirasakan setidaknya di tahun depan.
Tingkat ketidakstabilan belum membaik. Hal-hal bahkan menjadi lebih tidak stabil, bahkan dibandingkan dengan tiga, empat bulan yang lalu," ucapnya.
Mercedes-Benz sendiri saat ini masih terus memantau situasi dan melihat kondisi dari dampak ketidakpastian pasokan komponen global serta faktor eksternal lainnya. Bahkan akibat krisis chip semikonduktor ini, Mercedes beberapa kali menaikkan harga jual mobilnya.
"Kami memiliki topik inflasi, kami memiliki topik harga. Jadi kami terpaksa beberapa kali menaikkan harga, kebanyakan karena biaya input naik," ujar Schwenk.
DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES | WP
Baca juga: Krisis Semikonduktor Hambat Produksi Motor Honda di Indonesia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
