TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko baru-baru ini memberikan saran untuk mempercepat era elektrifikasi di Tanah Air. Salah satunya dengan cara meminta pihak perbankan mendukung pembiayaan pengembangan industri kendaraan listrik Indonesia.
Melalui keterangan tertulisnya, Moeldoko menyebut peran perbankan dan korporasi pembiayaan dalam ekosistem industri kendaraan listrik nasional akan mematahkan persepsi bahwa kendaraan listrik berharga mahal.
"Saat ini masih ada asumsi mobil listrik itu mahal. Untuk itu, butuh komitmen perbankan dan korporasi untuk mendukung pembiayaan kepada industri dan konsumen kendaraan listrik," kata Moeldoko seperti dikutip Tempo.co dari Antara hari ini, Sabtu, 16 Juli 2022.
Lebih lanjut Moeldoko juga mengakui bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah dilemma dalam menentukan hal apa yang prelu dikembangkan lebih dulu antara percepatan produksi mobil listrik atau ketersediaan fasilitasnya.
"Kalau kendaraannya dibangun masif tapi charging station-nya belum ada, ini jadi masalah. Charging station dibangun tapi pertumbuhan mobil listrik belum tumbuh dengan baik juga jadi masalah, tidak ada yang mau investasi. Ini ibarat menentukan lebih dulu mana antara ayam atau telur. Jadi semuanya saling menunggu," ujar dia.
Moeldoko pun mengatakan perlu ada intervensi dari pemerintah dalam mengurai persoalan tersebut. Caranya adalah melakukan transisi dan konversi penggunaan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
"Ini sudah mulai diuji coba di Kementerian Perhubungan. Nantinya hal yang sama akan dilakukan di kementerian/lembaga lainnya," kata dia.
Baca: Mario Aji Latihan di Yogya Selama Libur Paruh Musim Moto3 2022
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.