TEMPO.CO, Yogyakarta - Organisasi Motor Besar Club Indonesia (MBCI) menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di Sleman Yogyakarta pada Sabtu 16 Juli 2022. Rakernas yang diikuti 40 peserta perwakilan 20 chapter atau pengurus provinsi se-Indonesia itu membahas kebijakan setahun ke depan dengan meredanya pandemi Covid-19.
“Salah satu yang kami dorong dalam rakernas ini tiap chapter MBCI memiliki minimal satu program khusus yang akan digarap setiap tahunnya," kata Ketua Umum MBCI, Rizerius Eko.
Rizerius membeberkan, program khusus yang dimaksud tak lain program yang berdampak pada masyarakat sekitar pascapandemi Covid-19. Program diharap bisa menggerakkan berbagai sektor, baik pariwisata dan usaha mikro masyarakat di lokasi yang jadi sasaran.
Rizerius pun meminta masing-masing MBCI wilayah se-Indonesia dapat menggelar acara dengan mengundang peserta dari daerah lain. Selain juga para pengurus dan anggota di tiap wilayah perlu menggandeng pemerintah dan masyarakat setempat untuk membuat program tepat sasaran.
"Misalnya jika event motor itu hendak menyasar sektor kebangkitan wisata, usahakan angkat destinasi yang selama ini belum banyak dikenal masyarakat luas, bukan yang sudah mapan," ujar dia.
Rakernas MBCI di Yogyakarta, kata Rizerius, juga membahas program kerja yang diusulkan dari masing-masing chapter lalu mematangkannya agar bisa terealisasi sepenuhnya. Saat ini, MBCI disebutnya sudah tersebar hampir di seluruh provinsi dan pulau Indonesia. Hanya wilayah Papua yang belum terbentuk pengurus.
"Untuk Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, juga Sumatera rata-rata sudah terbentuk chapter-nya," kata Rizerius.
Ketua MBCI Yogyakarta, Muhammad Adi, menambahkan bahwa saat awal pandemi Covid-19 sebenarnya komunitas terus bergerak. Program berupa penghimpunan iuran anggota untuk kemudian dibelanjakan berbagai keperluan penanganan Covid-19 di wilayah, juga dengan menggandeng pemerintah kabupaten atau kota.
Bantuan yang disalurkan mulai dari kebutuhan masker medis, sembako, hingga uang tunai. "Salah satu yang sempat kami sasar secara rutin saat pandemi lalu kalangan guru honorer dan panti asuhan," kata Adi.
Adapun Ketua Rakernas MBCI, Onyx Adhisyah, mengatakan berbagai program bakti sosial MBCI dirumuskan bersama dalam rakernas itu sehingga bisa menjadi acuan bergerak ke depan. Dengan memperbanyak kegiatan sosial itu, Onyx menyatakan, "Sekaligus juga untuk menyerukan bersama jika komunitas motor apapun jenisnya, tidak boleh bersikap arogan di jalan dan melanggar lalu lintas."
Di Yogyakarta, dia menambahkan, bakti sosial sering dikemas dalam bentuk touring di dalam wilayah. Termasuk mempromosikan spot wisata kuliner di daerah pinggiran. "Kami sebarkan ke khalayak melalui jaringan platform media sosial resmi MBCI," kata dia.