TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah terus menggenjot pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan alasan pemerintah melakukannya.
Menurut Moeldoko percepatan pengembangan kendaraan listrik dilakukan guna mewujudkan transisi energi bersih dan mengurangi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dia mengungkapkannya dalam pidato pembukaan seminar di arena PEVS 2022, JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Senin lalu, 25 Juli 2022.
“Jika pengembangan kendaraan listrik bisa dipercepat, subsidi BBM yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah bisa dialihkan untuk program lainnya, seperti pembangunan sumber daya manusia,” katanya saat itu, dikutip dari siaran pers hari ini, Selasa, 26 Juli 2022.
PEVS atau pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show digelar pada 22-31 Juli 2022 di JIExpo Kemayoran.
Menurut Moeldoko pemerintah memiliki komitmen yang kuat dalam percepatan pengembangan kendaraan listrik yang dibuktikan dengan Perpres Nomor 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Pemerintah juga menyiapkan instrumen lain berupa inpres untuk transisi dan konversi kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik di lingkungan pemerintah.
"Kemenhub sedang mempersiapkan prototype-nya,” ucapnya.
Moeldoko, yang juga Ketua Umum Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia), menyinggung masih ada anggapan di masyarakat bahwa mobil atau sepeda motor listrik tidak aman, mahal, dan sulit dalam pengisian daya. Dia menilai itu karena masyarakat masih nyaman dengan berbagai kemudahan kendaraan konvensional.
Baca: Moeldoko Ungkap Keraguan Masyarakat Pakai Kendaraan Listrik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.