TEMPO.CO, Jakarta - Hannah Schmitz merupakan sosok wanita yang memiliki peran penting di tim pabrikan Red Bull Racing RBPT. Ia merupakan kepala startegi Red Bull Racing RBPT, yang bertanggung jawab dalam setiap keputusan di seri balapan Formula 1.
Dirinya dilaporkan memiliki peran besar dalam kemenangan kedelapan Max Verstappen di Formula 1 Hungaria 2022. Saat itu Verstappen yang memulai balapan di P10, berhasil keluar sebagai juara.
Setelah berhasil menginjakkan kakinya di podium pertama, Verstappen pun langsung berterima kasih dan melayangkan pujian ekstra kepada Hannah. “Hana sangat tenang hari ini. Ya, dia sangat baik," kata sang pembalap, dikutip dari Speedweek.
Hannah sendiri sebelumnya mendapatkan perhatian khusus dari publik pada seri balapan Formula 1 Brasil 2019 lalu. Pada saat itu dirinya ikut berdiri di atas podium bersama Verstappen.
"Sebuah pujian besar untuk Hannah, dia adalah ahli strategi utama kami di sini. Dengan ketenangan dan kedaulatan yang dia gunakan untuk menganalisis,” kata bos Red Bull Racing RBPT, Helmut Marko.
Hannah disebut-sebut sebagai sosok pemikir cemerlang di balik kesuksesan Red Bull Racing RBPT. Hal itu ia buktikan ketika memilih untuk tidak menggunakan ban keras, speerti yang direncanakan semula, pada balapan Formula 1 Hungaria 2022.
Perubahan strategi secara mendadak itu dinilai sangat tepat, mengingat tim pabrikan Ferrari melakukan kesalahan dalam pemilihan ban. Charles Leclerc diketahui menggunakan ban keras dan gagal mempertahankan posisi di baris depan.
"Ini memberi tim kesaksian yang bagus, bahwa kami memiliki kepercayaan diri untuk memilih jalan yang berbeda dan membuatnya menang," kata Verstappen.
Hannah sendiri terbiasa berpikir cepat dalam memberikan keputusan kepada sang pembalap. Dirinya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ‘kapan dan eberapa sering pit stop dilakukan? Ban apa yang digunakan? Kapan menyerang dan kapan santai?’.
“Saya merasa ini sangat menarik. Anda menjadi sangat bersemangat ketika Anda memiliki sepersekian detik untuk membuat keputusan. Kemudian Anda mungkin memiliki 20 detik, yang kedengarannya tidak banyak, tetapi dalam balapan rasanya seperti seumur hidup duduk di sana menunggu untuk melihat apakah keputusan itu terbayar," kata Hannah.
Hannah sendiri merupakan lulusan teknik mesin dari University of Cambridg. Dirinya mengawali karier di Red Bull Racing sebagai mahasiswa magang pada 2009 silam. Sekitar 10 tahun kemudian, sosoknya pun dikenal pecinta balap Formula 1.
Baca juga: Salah Strategi di Formula 1 Hungaria, Ini Kata Bos Ferrari
SPEEDWEEK
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.