TEMPO.CO, Jakarta - Kendaraan listrik mengalami lonjakan permintaan belakangan ini. Namun Toyota mengatakan bahwa pasar belum siap untuk mengadopsi massal kendaraan listrik dan infrastruktur pun dinilai belum memadai.
"Saya kira pasar belum siap. Saya kira infrastrukturnya juga belum siap. Bahkan jika Anda siap dan mampu untuk membelinya, harganya masih terlalu tinggi," kata Wakil Presiden Eksekutif Toyota Motor Amerika Utara Jack Hollis, dikutip dari laman Hindustan Times hari ini, Senin, 29 Agustus 2022.
Kendaraan listrik sendiri menyumbang 5,2 persen dari total penjualan kendaraan baru di Amerika Serikat pada paruh pertama 2022, dengan pertumbuhan 2,5 persen dari tahun 2021. Pemerintah AS menargetkan 50 persen penjualan kendaraan di AS pada 2030 adalah kendaraan listrik.
Namun rencana penjualan 50 persen EV di 2030 disebut Hollis terlalu ambisius. Sebab menurut dia butuh waktu 25 tahun untuk mencapai kurang dari 10 persen model hybrid, yang dilakukan dengan sumber daya yang tersedia.
"Konsumen tidak menuntut di level jumlah. Konsumen tidak berteriak 30 persen atau 40 persen besok," ucapnya.
Toyota sendiri telah merambah ke pasar kendaraan listrik melalui model mobil listrik murninya bZ4X. Di Indonesia, mobil listrik ini akan digunakan sebagai kendaraan resmi dalam pertemuan KTT G20 di Bali.
DICKY KURNIAWAN | HINDUSTAN TIMES
Baca juga: Max Verstappen Juara Formula 1 Belgia, Lewis Hamilton Crash
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto