TEMPO.CO, Jakarta - CATL Cina tengah mengembangkan bahan baterai EV baru yang diklaim bisa meningkatkan kepadatan energi sebesar 10 persen hingga 20 persen, bila dibandingkan dengan baterai fosfat besi.
Melansir laman Autoblog hari ini, Senin, 29 Agustus 2022, teknologi material baru ini dikenal sebagai M3P. Bahan ini dikombinasikan dengan generasi berikutnya dari teknologi paket baterai CATL sehingga memiliki daya jangkau mencapai 700 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Selain meningkatkan daya jangkau, penggunaan bahan baru ini diklaim akan menurunkan biaya dibandingkan dengan baterai berbasis nikel dan kobalt. Namun tidak diketahui logam apa yang akan digunakan baterai M3P ini dan tak ada informasi lebih lanjut soal kapan produksi massalnya dimulai.
CATL sebelumnya mengonfirmasi akan memasok baterai Qilin dengan teknologi paket baterai terbaru untuk memberi daya pada mobil listrik Zeekr Geely Automobile Holdings. Model EV tersebut dijadwalkan akan dipasarkan pada awal 2023.
Baterai Qilin ini diproduksi CATL pada bulan Juni, dan disebut-sebut memiliki kepadatan energi 13 persen lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran yang sama dari paket sel baterai silinder 4680 Tesla.
CATL saat ini memiliki beberapa klien seperti Tesla, Volkswagen, BMW, dan Ford. Mereka terus berusaha menghadirkan inovasi baterai terbaru untuk bisa bersaing dengan kompetitornya seperti LG Energy Solution dan BYD.
DICKY KURNIAWAN | AUTOBLOG
Baca juga: Max Verstappen Juara Formula 1 Belgia, Lewis Hamilton Crash
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto