TEMPO.CO, Jakarta - PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) mengonfirmasi akan menghadirkan bus listrik di Indonesia pada 2023. Langkah ini dilakukan atas peningkatan permintaan kendaraan elektrifikasi di dunia, termasuk di Indonesia.
"Jadi kami memiliki produk, tapi saya mengatakan dari sisi bus. Kami masih menunggu dan berharap mungkin pada kuartal pertama tahun depan, kami akan dapat memiliki produk pertama kendaraan listrik di Indonesia," kata President Director PT DCVI Naeem Hassim saat ditemui di Kemayoran, Jakarta, Rabu, 15 September 2022.
Secara global, Daimler memang sudah memiliki produk elektrifikasi secara global. Namun untuk menghadirkan produk tersebut di Indonesia, Naeem menilai masih banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, salah satunya adalah masalah infrastruktur.
"Kami punya produknya. Tapi saya bertanya berapa banyak stasiun pengisian daya di Indonesia? Jika dilihat dari sisi kendaraan niaga, apakah pemilik armada dan perusahaan lain sudah siap untuk pembangunan infrastrukturnya?" ucapnya.
Naeem mengatakan bahwa saat ini memang Pemerintah Indonesia tengah gencar menghadirkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di berbagai wilayah. Namun Naeem mempertanyakan apakah SPKLU tersebut kompatibel untuk kendaraan niaga dan menurutnya juga, pengisian daya kendaraan niaga akan menimbulkan biaya yang cukup besar.
"Di dunia, biaya yang dihasilkan itu tiga banding satu atau dua banding satu untuk satu kesepakatan. Jadi itu tantangannya dan harus dicari solusinya. Tapi memang ini akan bermanfaat bagi pelanggan ketika pemerintah tengah serius bergerak menuju ke nol emisi," ujar dia.
Baca juga: Daimler Indonesia Targetkan Pangsa Pasar Dua Digit Hingga Akhir Tahun Ini
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto