TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Kinerja BMW M Frank van Meel memastikan mobil-mobil di bawah divisi BMW M masih dilengkapi transmisi manual hingga 2030. Itu bertujuan untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih memuaskan bagi penggunanya.
Seperti diketahui, saat ini sebagian besar mobil baru yang diluncurkan sudah dibekali transmisi otomatis. Hal ini membuat populasi mobil bertransmisi manual semakin sedikit, padahal masih banyak konsumen yang ingin merasakan akselerasi transmisi manual.
"Manual sayangnya tidak begitu banyak lagi. Ini lebih ke segmen M2 dan M3, serta M4. Untuk mobil-mobil itu, kami terus menawarkan manual dan mobil-mobil itu akan berjalan untuk jangka waktu yang lama, sampai akhir dekade ini," kata van Meel, dikutip dari laman Autoblog hari ini, Rabu, 19 Oktober 2022.
Namun untuk tetap menghadirkan model bertransmisi manual, internal BMW M perlu memperjuangkannya. Pasalnya, para insinyur BMW merasa bingung mengapa mereka masih harus membuat transmisi manual, kalau transmisi otomatis saja bisa membuat akselerasi mobil lebih cepat.
"Kami mengatakan itulah yang diminta pelanggan kami. Kami benar-benar aktif mendengarkan pelanggan kami, basis penggemar kami. Para penggemar memintanya, mereka ingin mendapatkannya," ucap Wakil Presiden Pelanggan, Merek, dan Penjualan BMW M, Timo Resch.
Setelah 2030, mungkin gearbox manual untuk mobil BMW M akan semakin sedikit. BMW M2 saja akan menjadi mobil M tanpa listrik terakhir dan generasi M2 selanjutnya kemungkinan akan menggunakan listrik penuh dengan transmisi otomatis.
Tentunya akan banyak hal yang bisa berubah dalam delapan tahun ke depan. Namun untuk saat ini, Van Meel dan Resch masih percaya bahwa mobil BMW M masih membutuhkan transmisi manual untuk memberikan konsumen pengalaman berkendara sesuai keinginan mereka.
DICKY KURNIAWAN | AUTOBLOG
Baca Juga: Alasan Sirkuit Mandalika Tak Gelar Tes Pramusim MotoGP 2023
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto