TEMPO.CO, Jakarta - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memberikan respons terkait keluhan konsumen soal baterai mobil listrik Ioniq 5. Perusahaan memastikan bakal memberikan penggantian sebagai bagian dari garansi.
Masalah baterai pada mobil listrik Hyundai Ioniq 5 ini viral di media sosial setelah diunggah oleh akun TikTok @Jeeplife.id. Ia melaporkan bahwa baterai kendaraan listrik itu tidak bisa digunakan akibat drop dari 80 persen ke 0 persen.
Bahkan saat diisi dayanya, baterai Ioniq 5 ini masih tetap tidak terisi. Situasi ini membuat mobil listrik tersebut ditowing dan dibawa ke bengkel resmi Hyundai Leuwipanjang, Bandung.
Kini Hyundai Indonesia telah memberikan tanggapan terkait masalah tersebut. Menurut Head of PR PT HMID Uria Simanjutak, sistem proteksi Battery Management System (BMS) kendaraan terdeteksi memiliki tegangan berbeda.
“Untuk case yang terjadi pada konsumen kami, Bapak Ashram, setelah pemeriksaan dan assessment lebih lanjut oleh tim dari pabrik, baterai dari Ioniq 5 sudah diganti sebagai bagian dari garansi untuk unit pelanggan,” bunyi pernyataan resmi Hyundai.
Lebih lanjut pernyataan resmi itu juga menjelaskan tentang sistem baterai pada mobil listrik Hyundai Ioniq 5 ini. Dengan adanya BMS, Hyundai cukup mengganti bagian tertentu yang sekiranya harus diganti.
“Perlu kami sampaikan juga, BMS dari Ioniq 5 ini juga dirancang untuk dapat secara efektif dan efisien mendeteksi secara spesifik area-area tertentu dari baterai yang mengalami gangguan, sehingga tidak selalu harus mengganti keseluruhan unit baterai,” tambah dia.
Dipastikan pula bahwa Hyundai Indonesia bakal memberikan garansi baterai pada model Ioniq 5 selama delapan tahun atau 160.000 km. Pelanggan pun bisa menghubungi pihak Hyundai atau menghampiri dealer terdekat terkait informasi lebih lanjut.
Baca Juga: Hasil Kurang Baik di FP1 dan FP2 Moto3 Malaysia Buat Mario Aji Termotivasi
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto