TEMPO.CO, Jakarta - Wuling Almaz Hybrid hadir dengan dengan teknologi hybrid yang memadukan mesin bensin dengan motor listrik bertenaga baterai. Mobil hybrid pertama Wuling ini dibekali baterai berkapasitas 1,8 kWh.
Untuk mengisi baterainya, Wuling Almaz Hybrid dilengkapi dengan teknologi Regenerative Braking. Teknologi ini akan menjadikan komponen motor listrik sebagai generator untuk mengisi baterai mobil saat melakukan deselerasi atau pengereman.
"Saat mengurangi kecepatan itu, ada fungsi yang namanya regenerative braking, jadi sisa putaran roda akan dikembalikan menjadi daya ke baterai. Mostly dari engine brake, saat lepas pedal gas," kata Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko saat ditemui Tempo di Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 4 November 2022.
Putaran motor listrik yang lebih cepat dari putaran roda akan menghasilkan gaya kinetik. Gaya inilah yang akan dikonversikan motor listrik sebagai generator untuk diubah menjadi energi listrik tambahan. Sebagian energi listrik akan disimpan di dalam baterai dan sebagiannya lagi disimpan di dalam motor listrik.
Teknologi hybrid pada Wuling Almaz ini penyaluran tenaganya terbagi ke dalam tiga mode, yakni EV Mode, Series Hybrid, dan Parallel Hybrid. Menurut Danang, masing-masing mode akan bekerja berdasarkan sistem dan tidak bisa diatur oleh pengemudi.
"Mobil ini punya kemampuan untuk menentukkan mode mana yang akan dia pilih, itu berdasarkan tiga variabel utama, yang pertama kecepatan kendaraan, kondisi baterai, dan permintaan driver, kita injaknya seperti apa, permintaan torsi yang diinginkan pengemudinya seperti apa," kata dia.
Almaz Hybrid akan berjalan menggunakan EV Mode apabila syarat minimum baterai telah tercapai dan mobil melaju dengan kecepatan di bawah 40 km per jam. Saat EV Mode, mobil akan sepenuhnya digerakkan oleh baterai, sementara mesin bensinnya mati.
"Itu kalau drivernya enggak minta torsi lebih, enggak minta akselerasi. Range kecepatannya dari 0 sampai 40 km per jam," tutur Danang.
Kemudian seiring semakin jauhnya mobil melaju dan kondisi baterai mencapai batas minimumnya, mesin bensinnya akan secara otomatis menyala. Mesin ini menyala untuk menyuplai baterai atau mengisi baterai.
"Di saat yang bersamaan, pergerekan mobil tetap menggunakan motor listrik. Biasanya ini terjadi di kecepatan menengah. Kalau sudah kecepatan tinggi, mesinnya akan memutuskan mode yang paling efisien. Pergerakannya hanya mesin saja, itu kalau dalam kecepatan tinggi dan bebannya kecil," ujar dia.
Sementara kinerja keduanya akan terjadi saat mobil membutuhkan berakselerasi yang cukup tinggi. "Engine itu bekerja ada dua pilihan, dia bisa langsung menggerakkan roda atau dia mengisi baterai," kata Danang.
Bicara spesifikasi, Wuling Almaz Hybrid ditenagai mesin 2.0L dengan daya 132 HP dan torsi maksimum 168 Nm. Mesin tersebut dikombinasikan dengan motor listrik yang menghasilkan total daya 174 HP dan torsi 320 Nm.
Baca juga: First Drive Wuling Almaz Hybrid: Torsi Instan 320 Nm Bikin Akselerasi Lebih Cepat
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto