TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Ducati Francesco Bagnaia merebut gelar juara dunia MotoGP perdananya setelah finis pada posisi ke-9 atau P9 pada balapan pamungkas di Grand Prix Valencia, Minggu, 6 November 2022. Bagnaia hanya membutuhkan tiga poin saja atau cukup finis di posisi 14 besar di Valencia untuk mengunci gelar juara.
Pasalnya, Fabio Quartararo yang merupakan pesaing terdekatnya berjarak 23 poin pada balapan penutup musim tersebut. Quartararo yang wajib menang ternyata hanya mampu finis P4 dan harus merelakan gelar juara dunia kelas premier musim ini jatuh ke Bagnaia.
Catatan Sejarah Francesco Bagnaia
Bagnaia menjadi pembalap tertua yang meraih gelar juara dunia MotoGP perdananya sejak kategori baru kelas premier itu diperkenalkan pada 2002. Ia menjadi juara MotoGP 2022 di usia 25 tahun dan 282 hari atau lebih tua dari juara dunia MotoGP 2002 Nicky Hayden yang menginjak usia 25 tahun 91 hari.
Bagnaia menjadi pembalap pertama Italia yang meraih gelar juara dunia setelah Valentino Rossi pada 2009. Statistik MotoGP mencatat ia menjadi pembalap ketujuh dari Italia yang meraih kesuksesan pada kejuaraan dunia bersama. Juara lainnya ialah Giacomo Agostini (8 gelar), Valentino Rossi (7), Umberto Masetti (2), Libero Liberati (1), Marco Lucchinelli (1), dan Franco Uncini (1).
Gelar Bagnaia musim ini merupakan gelar kelas premier ke-21 untuk Italia dan ke-80 bagi negara itu dalam kejuaraan balap grand prix. Ia juga menjadi pembalap kedua Ducati yang meraih gelar juara dunia setelah Casey Stoner pada 2007.
Lebih lanjut, Bagnaia menjadi orang Italia pertama yang meraih kesuksesan pada kelas premier dengan mengendarai motor asal Italia. Sebelumnya ada legenda MotoGP Giacomo Agostini yang berjaya pada 1972 bersama MV Agusta.
Pada GP San Marino 2022, Bagnaia meraih empat kemenangan beruntun, menjadi pembalap pertama Ducati yang mencapai hal itu di kelas manapun. Sejak bergulirnya MotoGP pada 2002, pembalap kelahiran Torino, 14 Januari 1997 ini mencatatkan namanya sebagai salah satu pembalap yang meraih empat atau lebih kemenangan beruntun di kelas premier setelah Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.
Total ia sudah meraih 10 kemenangan di kelas premier yang seluruhnya diraih bersama Ducati. Bagnaia menempati peringkat tiga dalam daftar pembalap Ducati yang meraih kemenangan terbanyak setelah Casey Stoner (23) dan Andrea Dovizioso (14).
Dengan 19 kali finis merebut posisi podium, Bagnaia berada di peringkat lima pembalap Ducati yang terbanyak. Sebelumnya ada Jack Miller (21 podium) dan Casey Stoner yang masih menjadi pembalap tersukses Ducati dengan 42 podium.
Bagnaia pada musim ini juga paling banyak naik podium dibandingkan para pembalap lain, yaitu mengemas sembilan kali, termasuk enam kemenangan. Hanya ada tiga pembalap Ducati yang pernah meraih enam kemenangan dalam satu musim. Mereka adalah Casey Stoner (10 kali pada 2007 dan 6 kali pada 2008) dan Andrea Dovizioso (6 kali pada 2017).
Setelah MotoGP Jerman, Francesco Bagnaia terpuruk di peringkat enam klasemen dengan selisih 91 poin dari pemuncak Fabio Quartararo. Namun, ia bisa membalikkan keadaan dan menggeser rivalnya.
Lima Besar Klasemen Akhir MotoGP 2022
Pembalap
1. Francesco Bagnaia/Italia (Ducati), 265 poin (7 kali menang, 10 podium)
2. Fabio Quartararo/Prancis (Yamaha), 248 (3 kali menang, 8 podium)
3. Enea Bastianini/Italia (Ducati), 219 (4 kali menang, 6 podium)
4. Aleix Espargaro/Spanyol (Aprilia), 212 (1 kali menang, 6 podium)
5. Jack Miller/Australia (Ducati), 189 (1 kali menang, 7 podium)
Konstruktor
1. Ducati, 448 poin (12 kali menang, 32 podium)
2. Yamaha, 256 (3 kali menang, 8 podium)
3. Aprilia, 248 (1 kali menang, 9 podium)
4. KTM, 240 (2 kali menang, 5 podium)
5. Suzuki, 199 (2 kali menang, 4 podium)
Baca: 3 Rekor Menanti Francesco Bagnaia Jika Berhasil Juara MotoGP 2022