TEMPO.CO, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk dilaporkan menjual saham Tesla senilai Rp 61,7 triliun. Penjualan saham tersebut dilakukan setelah Musk membeli Twitter senilai Rp 688 triliun.
Dikutip Reuters, pemilik Tesla ini menjual sebanyak 19,5 juta sahamnya pada Jumat dan Selasa menurut pengajuan yang diterbitkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Penjualan ini membuat Musk memiliki saham sekitar 14 persen di Tesla.
Pada April lalu, Musk mengatakan jika ia telah selesai menjual saham Tesla. Namun, pada Agustus ia kembali menjual sahamnya senilai Rp 107,9 triliun. Musk mengatakan jika penjualan itu dilakukan untuk membayar platform media sosial.
Banyak orang yang menduga jika pemilik Tesla menjual sahamnya tambahan untuk kesepakatan pengambilalihan Twitter.
Musk memiliki uang tunai sekitar Rp 312,8 triliun setelah menjual sahamnya, termasuk penjualan tahun lalu. Ia akan mengumpulkan tambahan Rp 31,2 triliun hingga Rp 46,9 triliun untuk membiayai pembelian platform burung biru.
Pemilik Tesla telah membeli Twitter pada akhir Oktober 2022. Setelah berhasil mengakuisisi platform media sosial ini, ia melakukan banyak gebrakan dengan melakukan sejumlah perombakan pada susunan pimpinan media sosial ini.
Sejumlah pimpinan yang dirombak termasuk Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal, Head of Legal Vijaya Gadde, Chief Financial Officer Ned Segal,dan penasihat umum Twitter Sean Edgett. Selain itu, Musk juga memecat 3.750 karyawan dari 7.500 staff Twitter usai pengambilalihan ini.
Namun, kini setelah pemecatan tersebut muncul informasi jika sejumlah karyawan yang dipecat dipanggil lagi karena dibutuhkan untuk mengembangkan fitur-fitur yang diinginkan oleh miliarder dunia tersebut.
KHOLIS KURNIA WATI | REUTERS
Baca juga: Janji Terbaru Elon Musk Sediakan Mobil Listrik Self Driving di Akhir 2022
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.