TEMPO.CO, Jakarta - Honda Motor Jepang mengumumkan kenaikan laba kuartal kedua sebanyak 16 persen, Rabu, 9 November 2022. Sedangkan Nissan mencatatkan kenaikan mencapai 45 persen.
Laba operasional Honda tercatat sebesar Rp 24,8 triliun dalam tiga bulan (hingga akhir September 2022). Ini lebih rendah dari perkiraan rata-rata Rp 26,1 triliun. Honda menaikkan perkiraan laba operasi setahun penuh dari Rp 89,1 triliun menjadi Rp 93,4 triliun.
“Kami menaikkan perkiraan laba operasional dalam setahun untuk mencerminkan upaya agar lebih meningkatkan profitabilitas, volume penjualan yang lebih tinggi dan dampak dari depresiasi yen,” kata Wakil Presiden Eksekutif Honda Kohei Takeuchi, dikutip Reuters pada Rabu, 9 November 2022.
Sedangkan, Nissan melaporkan jika laba operasi selama tiga bulan ini mencapai Rp 9,8 triliun. Catatan ini naik drastis dibandingkan perkiraan laba rata-rata sebesar Rp 9,4 triliun. Tahun sebelumnya, Nissan telah mencatatkan laba sebanyak Rp 6,8 triliun.
Sementara itu, Nissan menaikkan perkiraan laba operasi setahun penuh dari Rp 26,8 triliun menjadi Rp 38,6 triliun.
Kedua produsen asal Jepang ini, mengalami kenaikan laba didukung oleh beberapa faktor seperti pemotongan biaya dan penjualan margin yang tinggi, peningkatan tajam penjualan sepeda motor, serta nilai yen yang lemah membantu dalam mengatasi kekurangan semikonduktor.
Namun, kedua produsen otomotif juga mencatat ada banyak tekanan, termasuk inflasi dan kekurangan semikonduktor yang membuat keduanya melakukan penyesuaian dan memangkas target produksi untuk tahun ini.
Saat ini, Nissan sedang melakukan pembicaraan terkait perusahaan patungannya dengan Renault untuk kendaraan hybrid dan listriknya. Nissan diperkirakan akan mengambil saham dalam usaha kendaraan listrik dengan nama Ampere.
KHOLIS KURNIA WATI | REUTERS
Baca juga: Honda Daftarkan Desain Mobil Baru di Indonesia, CR-V Generasi 6?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.