TEMPO.CO, Jakarta - General Motors atau GM mengharapkan mobil listrik buatannya di Amerika Utara akan menghasilkan keuntungan pada 2025. Maka produsen mobil AS ini akan meningkatkan kapasitas baterai dan pabrik perakitan untuk membangun lebih dari 1 juta mobil listrik per tahun.
CEO GM Mary Barra mengatakan mobil listrik perusahaannya bakal lebih menarik daripada pesaing. Keuntungan tersebut termasuk pendapatan penjualan mobil, manfaat dari kredit pajak emisi, dan pendapatan dari penjualan perangkat lunak dan suku cadang.
Menurut Mary Barra pada Kamis lalu, GM akan memasarkan low SUV listrik seharga sekitar USD 30.000, SUV mewah, truk pick-up, dan SUV listrik Hummer dalam dua tahun ke depan. Produsen mobil yang bermarkas di Detroit tersebut akan menjual mobil penumpang listrik pada 2035.
Bos GM itu memang berjanji menjual lebih banyak mobil listrik di AS daripada Tesla pada pertengahan dekade ini.
“Komitmen kami adalah memimpin industri ini,” kata Chief Financial Officer GM Paul Jacobson kepada wartawan Kamis lalu, mengutip Associated Press di laman Autoblog hari ini, Jumat, 18 November 2022.
Prediksi keuntungan bisnis mobil listrik GM tersebut berbeda dengan target yang tekah dicanangkan sebelumnya. GM pernah menyatakan keuntungan akan muncul sejak awal memasarkan mobil listrik generasi baru GM. Namun, prediksi itu tidak memperhitungkan biaya modal peralihan ke teknologi baru.
Menurut Jacobson membutuhkan waktu bagi mobil listrik individu untuk memberikan margin keuntungan satu digit pada 2025. Margin keuntungan mobil listrik akan lebih tinggi setelah kredit pajak energi bersih dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi Federal diterapkan di AS.
ASSOCIATED PRESS | AUTOBLOG | JOBPIE
Baca: GM Pasok Baterai untuk Kendaraan Taktis Listrik Militer AS
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.