TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan tunggal terjadi di kawasan elite Kota Seoul, Korsel, dua tahun lalu. Mobil listrik Tesla Model X putih menabrak dinding parkiran. Kecelakaan fatal tersebut menewaskan seorang pengacara terkemuka sekaligus teman dekat Presiden Kosel.
Jaksa mendakwa pengemudi sedan listrik Tesla Model X tadi dengan pembunuhan tidak disengaja. Terdakwa lantas menyalahkan Tesla.
Terdakwa pembunuhan tidak disengaja berpotensi dihukum penjara maksimal 5 tahun.
Choi Woan-jong, sang terdakwa, mencari nafkah dengan mengantar orang mabuk pulang dengan mobil mereka sendiri. Menurut pria 61 tahun itu, Tesla Model X melaju sendiri di luar kendali lalu rem mobil blong dalam kecelakaan maut pada Desember 2020 tersebut.
Kala itu, dia mengantar Yoon Hong-geun (60) menggunakan mobil Tesla milik pengacara itu. Mobil Tesla terbakar setelah menabrak.
Yoon dinyatakan meninggal setelah petugas pemadam kebakaran mengeluarkannya dari mobil dan melakukan CPR. Penyebab kematian tidak dipublikasikan.
Menurut jaksa, Choi menginjak pedal gas hingga kecepatan 95 km/jam (60 mil/jam) sebelum mobil listrik Tesla Model X menabrak dinding parkiran.
Choi membantahnya dengan mengatakan kaca spion samping mobil melipat masuk dan keluar tanpa perintah tepat sebelum mobil berakselerasi sendiri.
"Rasanya seperti mobil tersapu badai," ucap Choi, pengemudi yang berpengalaman lebih dari 20 tahun termasuk mengendarai Tesla.
Hakim Park Won-gyu berencana memanggil insinyur dan pejabat keamanan kendaraan Tesla untuk bersaksi di persidangan. Putusan pengadilan Korsel akan bergantung pada jawaban Tesla tentang keamanan mobil produknya.
Saat ini, produsen mobil listrik itu juga menghadapi serangkaian tuntutan hukum dan pengawasan ketat oleh regulator.
Choi Woan-jong sudah tidak bisa mendapatkan pekerjaan sebagai sopir mandiri atau "sopir pengganti."
"Ketika saya bangun, saya merasa ditinggalkan, mengambang sendirian di tengah lautan," kata Choi, yang menjalani operasi usus pecah setelah kecelakaan itu.
Tesla tidak menanggapi permintaan tertulis seputar kecelakaan dan kasus Choi. Pengacara keluarga mendiang Yoon Hong-geun juga menolak berkomentar.
Menurut data registrasi yang dikutip dari Autoblog, hari ini, Senin, 28 November 2022, Tesla menjual 17.828 mobil listrik di Korsel pada 2021.
“Klausul pengecualian mengharuskan Tesla mematuhi peraturan keselamatan Amerika, yang tidak memerlukan kait cadangan mekanis. Kait semacam itu memungkinkan pintu dibuka meskipun mobil tidak memiliki daya listrik," tutur pejabat Divisi FTA Kementerian Perdagangan Korsel Park Keun-oh.
Beberapa advokat keselamatan Korsel berupaya mengubah ketentuan dalam perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat yang membebaskan Tesla dari standar yang ditetapkan pemerintah lokal.
Baca: Tesla Recall 321 Ribu Mobil karena Lampu Belakang Bermasalah
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.com.