TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corp melaporkan bahwa produksi global untuk Oktober lalu mengalami kenaikan sebesar 23 persen dari target yang telah ditetapkan. Ini sekaligus menandakan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut yang didorong oleh industri dalam mengatasi krisis chip semikonduktor.
Produsen mobil Jepang itu memproduksi total 771.382 kendaraan secara global pada Oktober, di atas target yang diturunkan sebanyak 750.000 unit dan naik 23 persen dari bulan yang sama tahun sebelumnya.
Meski demikian, pertumbuhan melambat dari rekor produksi bulanan lebih dari 887.000 mobil yang diproduksi pada bulan September. Toyota juga menghadapi gangguan rantai pasokan saat Cina memerangi wabah Covid-19 secara nasional dan menerapkan pembatasan dan penguncian.
Dikutip dari Reuters, Selasa, 29 November 2022, perusahaan mengatakan bahwa mereka sedang menyesuaikan beberapa operasi di Cina karena penguncian Covid.
Awal bulan ini Toyota memangkas target produksi tahunannya, karena menghadapi lonjakan biaya material dan kekurangan chip yang terus-menerus.
Seorang eksekutif Toyota yang bertanggung jawab atas pembelian mengatakan pada saat itu bahwa kekurangan chip otomotif global akan terus berlanjut. Alasannya, produsen chip memprioritaskan pasokan barang elektronik, sementara bencana alam, penguncian Covid, dan gangguan pabrik telah memperlambat pemulihan pasokan chip mobil.
Toyota berharap dapat memproduksi 9,2 juta kendaraan pada tahun fiskal ini yang berakhir Maret 2023, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 9,7 juta tetapi masih di atas produksi tahun lalu sekitar 8,6 juta unit.
Baca juga: Toyota Indonesia Produksi Baterai Kijang Innova Zenix Hybrid di Karawang
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto