TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi asal Cina, Xiaomi menargetkan penjualan sebanyak 10 juta unit mobil listrik setiap tahunnya. Padahal hingga saat ini Xiaomi belum juga mengungkapkan model mobil listrik pertamanya.
Menurut pendiri Xiaomi, Lei Jun, ambang produksi mobil listrik telah diturunkan. Sebanyak 30.000 komponen sangat modular, dan biaya baterai telah turun hingga 80 persen dalam 10 tahun terakhir.
"Oleh karena itu, menurut saya EV adalah bentuk elektronik konsumen dengan kecerdasan, perangkat lunak, dan pengalaman pengguna sebagai intinya. Inti dari industri otomotif akan berkembang dari mekanik ke elektronik konsumen, di mana pangsa pasar sangat terkonsentrasi di antara para pemain top," cuit Lei Jun melalui akun Twitter pribadinya.
Jun menilai 5 merek teratas dunia akan memegang lebih dari 80 persen pangsa pasar EV ketika industri mencapai kematangan. "Dengan kata lain, satu-satunya cara bagi kami untuk sukes adalah menjadi salah satu dari 5 besar dan mengirimkan lebih dari 10 juta mobil setiap tahunnya. Persaingan akan brutal," katanya.
Sebagai perbandingan, dua produsen mobil terbesar dunia saat ini, Toyota dan Volkswagen Group, masing-masing menjual sekitar 10 juta kendaraan setiap tahunnya. Pemikiran Lei Jun mirip dengan CEO Tesla, Elon Musk yang mengatakan mereknya bisa memproduksi hingga 20 juta kendaraan per tahun dalam kurun 10 tahun.
Untuk diketahui, pada September lalu Xiaomi telah selesai membangun prototipe rekayasa pertama dari mobil listrik pertamanya yang akan diluncurkan pada 2024. Mobil listrik ini diketahui akan menawarkan arsitektur 400 volt dan 800 volt serta menggunakan sel baterai model Blade BYD dan baterai Kirin CATL.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS
Baca juga: Borong 2 Gol Saat Hadapi Uruguay, Ini Koleksi Mobil Bruno Fernandes
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto