TEMPO.CO, Jakarta - Produsen motor listrik Charged Indonesia berusaha mempermudah masyarakat untuk mendapatkan kendaraan elektrifikasi. Maka dari itu mereka menawarkan produknya dengan sistem sewa.
Karena saat ini produk kendaraan listrik dibanderol dengan harga yang terbilang mahal untuk kantong masyarakat Indonesia. Dengan adanya sistem sewa, konsumen tidak perlu merogoh kocek begitu dalam.
Pelanggan juga nantinya tidak perlu lagi mengkhawatiri kondisi baterai sepeda motor listrik tersebut. Hal itu disampaikan langsung oleh Chief Commercial Officer Charged Indonesia Stephanus Widi.
“Dengan harga segitu, pelanggan tidak perlu khawatir tentang baterainya yang rusak, atau mungkin perlu perbaikan lainnya. Sebab, pelanggan hanya tinggal menghubungi hotline kami yang tersedia selama 24 jam,” kata dia, dikutip dari Bisnis.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa Charged Indonesia menyiapkan satu fleet khusus untuk menerima panggilan pelanggan. Itu dilakukan melalui pelayanan on spot support atau on the spot.
Setiap konsumen yang menyewa motor listrik Charged juga bisa melakukan penambahan aksesoris, seperti keranjang, box, hingga baterai. Para pelanggan nantinya dikenakan biaya tambahan sesuai dengan ketentuan Charged Indonesia.
“Rp 1,65 juta pelanggan standarnya akan mendapatkan satu baterai bisa mencapai 100 km, tapi kalau pelanggan memerlukan satu baterai tambahan itu bisa saja dengan biaya sekitar 18 ribu per hari. Alhasil, pelanggan akan memiliki jarak tempuh 200 km dan itu jauh lebih cukup,” jelas Stephanus.
Sistem sewa motor listrik ini dinilai menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mempercepat peralihan ke kendaraan listrik. Karena sebagian besar konsumen kurang percaya dengan ketahanan kendaraan listrik dan baterainya.
Charged Indonesia sendiri menghadirkan tiga varian motor listrik, yakni Anoa, Maleo dan Rimau. Secara berurutan, tiga sepeda motor listrik tersebut mampu melaju dengan kecepatan tertinggi 90 km/jam, 70 km/jam dan 95 km/jam.
Baca juga: Indonesia dan Swedia Bakal Kembangkan Bus Listrik Transjakarta
BISNIS
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto