TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan tidak akan ada pembatasan mobilitas saat periode libur Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) 2022/2023. Puncak arus mudik Natal diperkirakan terjadi pada 23 Desember 2022.
"Tahun ini, pada 2022 dan 2023, bisa dipastikan kami tidak akan membatasi lagi masyarakat untuk melakukan pergerakan (mobilitas)," kata Budi Karya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI, dikutip dari Tempo.co hari ini, Selasa, 13 Desember 2022.
Meski tidak ada pembatasan mobilitas, Budi meminta masyarakat untuk melakukan kegiatan Nataru dengan baik mengingat kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan. Apalagi momen Nataru ini terjadi bersamaan dengan libur sekolah, sehingga akan menciptakan mobilitas yang relatif tinggi.
"Dari semua itu kita tetap harus jaga keselamatan dan kenyamanan, dan tak lupa juga kesehatan," ucapnya.
Kementerian Perhubungan sendiri telah melakukan survei terhadap 44,17 juta penduduk Indonesia untuk memprediksi besaran mobilitas masyarakat saat Nataru. Hasilnya, tercatat potensi pergerakan nasional pada Nataru tahun ini sebesar 16,3 persen, lebih besar dari angka 13 persen pada 2021.
Mobilitas masyarakat diprediksi didominasi mobil pribadi sebanyak 28,26 persen dan sepeda motor 16,47 persen. Kemudian untuk transportasi umum seperti kereta api antar kota sebesar 13,42 persen, bus 11,90 persen, dan pesawat 11,02 persen.
Kebijakan Selama Libur Nataru 2022/2023
Untuk memastikan kelancaran angkutan Nataru 2022/2023, Kemenhub tetap menerapkan protokol berdasarkan Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 24 dan Addendum SE 25, serta Inmendagri Nomor 48 dan 49 Tahun 2022.
Kebijakan pertama, Kemenhub akan memastikan kesiapan saranan dan prasarana transportasi yang ada. Mengingat, pada momen Nataru kali ini diprediksi akan terjadi lonjakan mobilitas masyarakat karena bertepatan juga dengan liburan sekolah.
Kemenhub juga akan melakukan sosialisasi kepada operator angkutan penumpang dan barang. Kemenhub akan melakukan inspeksi atau rampcheck untuk memastikan kelaikan sarana dan prasarana transportasi menjelasng memen Nataru tahun ini.
Sejumlah manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan tol maupun non-tol juga telah disiapkan seperti contra flow, one way, pembatasan operasional angkutan barang, manajemen rest area dan lain sebagainya. Terlebih momen Nataru tahun ini diprediksi pengguna moda terbanyak masih menggunakan angkutan jalan tol, sekitar 67,95 persen.
Budi Karya mengaku akan melakukan sosialisasi terkait langkah dan kebijakan Kemenhub tersebut kepada masyarakat secara masif. Terutama perihal penerapan protokol kesehatan yang ketat dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi pada seluruh moda transportasi.
DICKY KURNIAWAN | RIANI SANUSI PUTRI
Baca juga: Antisipasi Kemacetan, 6 Ruas Tol Ini Bakal Dibuka Fungsional Saat Libur Nataru
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto