TEMPO.CO, Jakarta - Dealer mobil Jeep di Cina menuntut ganti rugi rugi jutaan dolar AS kepada pabrikan mobil Eropa, Stellantis.
Presiden Lianyungang Xuncheng Auto Sales and Service Co. Cao Wei mengatakan perusahannya akan meminta ganti rugi berupa kompensasi Rp 2 triliun karena Stellantis hengkang dari Cina.
Mengutip Reuters hari ini, Kamis, 15 Desember 2022, ganti rugi tersebut untuk menutup kerugian, termasuk investasi awal dan pembayaran pesangon serta mengembalikan simpanan mereka dan membayar rabat penjualan mobil.
Lianyungang Xuncheng Auto Sales and Service mengungkapkan setiap dealer mobil Jeep yang kena dampak akan mendapat ganti rugi Rp 40,3 miliar.
Stellantis, pabrikan mobil Belanda, merombak strateginya di Cina setelah setuju mengajukan kebangkrutan usaha patungan Jeep dan mitra lokal, Guangzhou Automobil Group (GAC), pada Oktober lalu.
Stellantis selanjutnya hanya akan mengimpor mobil di Cina.
Keputusan Stellantis tersebut dianggap sepihak sehingga delaer mobil lokal merugi dan menyebabkan PHK massal karyawannya pada awal November lalu. Bahkan 1.350 karyawan kena PHK di pabrik Illinois.
CEO Stellantis menolak untuk membayar tagihan dasar yang mencakup deposito dan rabat penjualan mobil kepada setidaknya 50 dealer mobil di Cina.
Seluruh dealer tersebut menjual mobil Jeep buatan Stellantis yang diproduksi di Cina.
Pemegang saham Stellantis menyetujui membayar 50 persen tagihan kepada dealer mobil Jeep di Cina itu. Stellantis beralasan, dealer mobil lainnya bukan dealer resmi.
KHOLIS KURNIA WATI | REUTERS | JOBPIE
Baca: Stellantis, Aliansi Baru Peugeot dan Fiat Chrysler
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.