TEMPO.CO, Jakarta - PT Honda Prospect Motor (HPM) memberikan tanggapan terkait kebijakan pemerintah yang ingin memberlakukan subsidi mobil listrik sebesar Rp 80 juta pada tahun depan.
Kebijakan subsidi mobil listrik tersebut sengaja dihadirkan pemerintah untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia. Apalagi saat ini harga kendaraan listrik masih sangat mahal bagi konsumen Tanah Air.
Lalu apakah subsidi mobil listrik sebesar Rp 80 juta sudah cukup untuk meningkatkan minat beli konsumen Indonesia? Pertanyaan ini ditanggapi langsung oleh Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy.
“Mengenai besaran subsidi tentunya sudah dipertimbangkan matang-matang oleh pemerintah,” kata dia kepada Tempo.co hari ini, Minggu, 18 Desember 2022.
Billy tak menjelaskan secara konkret apakah nominal subsidi mobil listrik tersebut bisa memacu pembelian konsumen Indonesia atau tidak. Namun dirinya percaya dengan rencana dan keputusan pemerintah terkait jumlah subsidi kendaraan listrik.
“Tentu kami akan mendukung wacana pemerintah untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia,” ujar Billy menjelaskan.
“Terutama karena wacana ini juga mempertimbangkan insentif untuk berbagai teknologi listrik lainnya, seperti hybrid yang menurut kami juga sangat berkontribusi terhadap pengurangan emisi untuk saat ini,” tambah dia.
Lebih lanjut dirinya menyebut bahwa Honda telah memiliki rencana untuk menghadirkan mobil hybrid pada tahun depan di pasar otomotif Indonesia. Tak hanya itu, produsen asal Jepang itu juga akan melengkapi jajaran elektrifikasi lainnya di tahun berikutnya.
“Untuk Honda, Kami sudah mempunyai road map untuk penerapan elektrifikasi di Indonesia, di mana tahun depan akan memperkenalkan 2 varian hybrid dan elektrifikasi lainnya termasuk produksi lokal di tahun-tahun selanjutnya,” tutup dia.
Baca juga: Jadi Pemenang Ke-3 Piala Dunia 2022, Intip Koleksi Mobil Bintang Kroasia
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto