TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dilaporkan bakal memberlakukan aturan larangan angkutan bermuatan berlebihan atau over dimension overload (truk ODOL) secara bertahap mulai 2023. kebijakan ini diambil untuk menghindari dampak kenaikan harga barang.
Aturan tersebut didukung oleh Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB). Mereka dilaporkan setuju dengan Kemenhub dalam menerapkan larangan armada truk ODOL pada tahun depan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin. Dirinya menjelaskan bahwa KPBB sudah lama aktif mengkampanyekan penghentian kegiatan truk ODOL.
"(Aturan larangan truk ODOL) ini yang kami tunggu-tunggu, tidak bisa ditunda lagi. Kami dukung kalau jadi diterapkan pada 1 Januari 2023,” kata Ahmad Safrudin, seperti dikutip Tempo.co dari situs berita Antara hari ini, Rabu, 28 Desember 2022.
Lebih lanjut dirinya menyebut truk dengan muatan berlebih bisa mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan dan pengendara. Menurutnya, truk ODOL sangat merusak infrastruktur jalan dan kerap menjadi penyebab kecelakaan.
Kemenhub melaporkan, pada 2017 pemerintah telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 43 triliun. Dana tersebut dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan infrastruktur lalu lintas angkutanm jalan raya di berbagai daerah. Kerusakan itu diklaim disebabkan oleh truk ODOL.
"Selain infrastruktur, ODOL juga menelan korban nyawa manusia. ODOL bukanlah tindak pidana ringan, dan harus dimasukkan ke dalam kategori tindak pidana berat," ujar Ahmad.
Ia berpendapat bahwa zero ODOL bisa diarahkan lebih dulu kea rah market leader yang menguasai pasar AMDK lebih dari 45 persen. Jika itu berjalan mulus, kata dia, maka prusahaan yang menggunakan truk, angkutan baja, semen, dll, bakal patuh dengan aturan ODOL.
"Berdasarkan temuan KPBB, truk bermuatan air minum dalam kemasan (AMDK) galon yang muatannya berlebihan adalah yang menjadi prioritas utama untuk ditertibkan, agar bisa menjadi contoh bagi truk bermuatan barang lainnya," tambah Ahmad.
“Kami usulkan ke Kemenhub waktu itu, kalau mau Zero ODOL, bisa dimulai dari transportasi AMDK,” kata Ahmad menjelaskan.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: 16 Pembalap Indonesia Naik Podium di Ajang Internasional
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto