TEMPO.CO, Jakarta - Rolls-Royce melaporkan rekor penjualan tahun lalu dengan total pengiriman sebanyak 6.021 unit meskipun harga rata-rata mobilnya mencapai US$543.000 atau setara Rp 8,3 miliar (kurs saat ini US$1 = Rp 15.595), Senin, 9 Januari 2023. Angka tersebut tercatat meningkat 7,2 persen dibanding pengiriman tahun lalu sebesar 5.586 unit.
Produsen mobil asal Inggris yang saat ini dimiliki BMW itu menyatakan bahwa pasar Amerika Serikat merupakan yang terbesar dengan kontribusi 35 persen dari total penjualan global. Perusahaan yang sudah berusia 120 tahun ini juga melaporkan bahwa penjualan Rolls-Royce di Cina mengalami penurunan karena penguncian Covid-19.
CEO Rolls-Royce Torsten Müller-Ötvös mengatakan dalam presentasi online bahwa penurunan ini diimbangi oleh pertumbuhan di pasar lain. "Daftar pesanan kami terbentang hingga 2023 untuk semua model," kata Müller-Ötvös seperti dikutip dari Reuters. "Kami belum melihat adanya pelambatan dalam pesanan."
Rolls-Royce mengatakan pre-order untuk Spectre yang sepenuhnya listrik baterai, yang akan mulai dijual pada akhir 2023, telah melampaui semua ekspektasinya.
CEO mengatakan kepada wartawan bahwa pertumbuhan yang diantisipasi untuk tahun 2023 datang meskipun Rolls-Royce menghentikan penjualan di Rusia, yang biasanya mencapai 250 hingga 300 unit per tahun, setelah invasi ke Ukraina Februari lalu.
Müller-Ötvös mengatakan pendekatan merek mewah yang dipesan lebih dahulu dan disesuaikan telah menghasilkan pesanan yang "semakin imajinatif, pribadi, dan menuntut secara teknis" dari pelanggan.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Dapat Hadiah Natal Rolls-Royce Phantom, Harga Rp 20 M
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.