TEMPO.CO, Jakarta - Lewis Hamilton berbicara soal tujuan dan peluangnya di Grand Prix Formula 1 2023. Apakah pembalap tim pabrikan Mercedes tersebut mampu menampilkan performa gemilangnya usai menjalani musim lalu dengan buruk?
Mengingat Hamilton harus menyelesaikan Formula 1 2022 tanpa satu kemenangan podium. Kendati begitu pembalap berkebangsaan Jerman tersebut masih optimistis bisa bersaing di papan atas pada F1 2023.
“Saya sangat yakin sampai akhir bahwa saya mungkin masih memiliki kesempatan. Penting bahwa di masa-masa sulit Anda tidak putus asa, menyingsingkan lengan baju dan terus bekerja," kata Hamilton, dilansir Tempo.co dari Speedweek.
"Saya tidak perlu menyalahkan diri sendiri untuk apa pun. Tapi bagi saya balapan terakhir ini meringkas sepanjang tahun dengan sangat baik. Saya senang ini sudah berakhir. Pasti menyenangkan untuk melanjutkan seri. Tapi jujur saja, kemenangan tidak akan cukup," tambah dia.
Lebih lanjut Hamilton menjelaskan beberapa penampilan kurang apik Mercedes sepanjang musim lalu. Salah satunya adalah kemenangan tunggal mereka di penghujung musim, yakni Formula 1 Brasil. Saat itu George Russell mampu memenangkan balapan, sedangkan Hamilton berada di P2.
Baca Juga:
“Tahun ini sangat sulit. Ketika kami finis di lima besar untuk pertama kalinya, rasanya seperti kemenangan bagi kami. Ketika kami berhasil naik podium untuk pertama kalinya, rasanya seperti menang. Tempat kedua terasa seperti kemenangan. Anda harus berpegang teguh pada perasaan positif."
Sementara itu bos tim pabrikan Mercedes Toto Wolff mengaku sudah tahu masalah yang terjadi pada timnya. Maka dari itu pria berpaspor Austria tersebut bakal berusaha memperbaiki situasinya pada F1 2023.
“Kami percaya kami telah memahami mengapa kami tidak mencapai hasil yang kami inginkan. Tapi kami tidak akan tahu di mana kami berdiri sampai test drive. Dan satu hal yang harus jelas - jika Anda setengah detik di belakang lawan hebat seperti Red Bull Racing atau Ferrari, maka Anda harus bersiap memulai musim baru dengan defisit," jelas dia.
“Tentu saja kami bertekad untuk kembali ke puncak. Tapi saya pikir kita juga harus realistis. Kami percaya bahwa konsep mobil balap kami menawarkan lebih banyak potensi. Tapi kami tidak menerima begitu saja dan kami sadar bahwa di awal musim jarak dengan lawan kami bisa sebesar F1 2022," tutup dia.
Baca juga: 586 Kendaraan Dinas Pemkab Ponorogo Menunggak Pajak Tahunan
SPEEDWEEK
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto