TEMPO.CO, Jakarta - Wuling Motors belum akan memunculkan facelift atau edisi revisi mobil listrik mungil Wuling Air EV di Indonesia pada tahun ini.
Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani mengatakan perusahaan masih menggenjot penjualan Wuling Air EV sambil melihat penerimaan publik terhadap produk baru tersebut.
Menurut dia Wuling Motors akan menjaring masukan konsumen mengenai kelebihan dan kekurangan yang akan diperbaiki.
"Mengingat produk ini baru lima bulan ada di market," kata Dian kepada Tempo via Whatsapp pada medio pekan lalu.
Sejauh ini, dia melanjutkan, publik sangat menerima Wuling Air EV yang dibuktikan dengan penjualan 8.000 unit sejak Agustus hingga Desember 2022, jummlah yang melebihi target Wuling Motors.
Dian Asmahani bahkan menyebut Wuling Air EV bisa berubah dari mobil listrik yang dibeli karena gaya hidup menjadi mobil yang dibutuhkan untuk keseharian di perkotaan.
Mengenai pengisian daya, Dian mengatakan, konsep Wuling Air EV adalah easy charging at home atau bisa diisi daya di rumah konsumen.
Dia menuturkan, ada besaran daya ideal yang efektif untuk efektifitas charging mobil listrik Wuling Air EV, yakni 7.700 VA.
"Kami sudah kerjasama dengan PLN, yakni membeli Wuling Air EV bisa sekalian gratis menaikkan daya listrik di rumah," kata Dian Asmahani.
Adapun pilihan mobil ramah lingkungan lainnya dari Wuling adalah Almaz Hybrid. Pasar mobil hybrid adalah konsumen yang ingin mengurangi pencemaran dengan mobil perfomance yang lebih.
Baca: Test Drive: Kelebihan dan Kekurangan Wuling Air ev
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.