TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) agar lolos ke Senayan sebagai perwakilan DPR untuk mengawal hilirisasi industri baterai kendaraan listrik. Karena hilirisasi telah menjadi strategi negara yang harus konsisten di jalankan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi dalam acara puncak perayaan HUT ke-8 PSI, di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa malam, 31 Januari 2023. Jokowi menjelaskan hilirisasi nikel, tembaha dan bauksit bertujuan menciptakan ekosistem kendaraan listrik.
"(Hilirisasi) ini akan sampai kira-kira tahun 2027, tahun 2028 dan saya berharap PSI mengawal ini. Oleh sebab itu, PSI harus bisa masuk Senayan. Jangan berpikiran pesimis," kata Jokowi, dilansir Tempo.co dari Antara hari ini, Rabu, 1 Februari 2023.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa pemerintah tengah berusaha menciptakan ekosistem besar sebagai produsen baterai kendaraan listrik. Salah satu upayanya adalah menghentikan ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah.
Dengan begitu, kata Jokowi, komoditas nikel dapat dioleh di dalam negeri sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik. Hal yang sama juga akan diberlakukan terhadap komoditas lainnya, seperti tembaha dan bauksit.
Akan tetapi, penghentian ekspor nikel tersebut mendapat gugatan dari Uni Eropa melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Terkait hal ini, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia tidak gentar meskipun kalah dalam gugatan itu, sehingga bisa mengajukan banding.
"Ya banding. Kita tunggu lagi, banding lagi. Enggak apa-apa. Pada saat nanti ada keputusan, barang ini (baterai EV) sudah jadi," jelas orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Di sisi lain, Jokowi juga menyebut kebijakan hilirisasi industri bisa menjadi kunci bagi Indonesia untuk menghindari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap). Menurut dia, Indonesia punya peluang untuk menjadikan negara lain berketergantungan dengan Indonesia.
"Itu ada komponen dari nikel, tembaga, timah, di situ ada komponen bauksit yang semuanya harus disatukan, integrasikan, sehingga muncul EV-battery dan babak selanjutnya ekosistem lebih besar yang namanya mobil listrik, yang ke depan mau nggak mau semua negara akan cari ini," jelas Jokowi.
Baca Juga: Baterai Mobil Listrik Tesla Tiba-tiba Terbakar, Kok Bisa?
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto