TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Motor Corporation mengonfirmasi akan memulai produksi SUV listrik mereka di Amerika Serikat pada awal 2025. SUV listrik berukuran menengah hingga besar di pabrik mereka yang berlokasi di Kentucky.
Melansir laman Reuters hari ini, Rabu, 22 Februari 2023, SUV listrik ini akan diproduksi secara bulanan dengan target mencapai 10.000 unit lebih pada akhir tahun ini. Toyota sendiri bertujuan menjual sekitar 1 juta kendaraan listrik secara global pada tahun 2026.
Pihak Toyota sendiri enggan mengungkapkan rincian dari produksi SUV listrik ini. Bahkan perusahaan juga belum mengungkapkan kapan produksi SUV listrik ini akan dimulai di Amerika Serikat.
Toyota menargetkan penjualan kendaraan listrik akan mencapai sebagian dari total penjualan mereka pada 2025. Rakasasa otomotif asal Jepang ini juga meningkatkan kerja sama dengan mitra produsen baterai di Cina untuk memenuhi permintaan mobil listrik yang terus meningkat.
Perubahan ini menggambarkan bahwa pertumbuhan mobil listrik atau electric vehicle (EV) yang mengubah peta industri otomotif. Hal ini juga menggambarkan bahwa produsen Jepang tidak akan mampu memenuhi kebutuhan produksinya sendiri.
EVP Toyota Shigeki Terashi menyatakan, permintaan mobil listrik saat ini meningkat di luar ekspektasi. Permintaan jenis mobil tersebut bahkan telah melampaui permintaan atas produk yang masih menggunakan bahan bakar minyak.
Selain itu, dia mengatakan bahwa faktor perubahan peraturan emisi yang semakin ketat juga membuat permintaan baterai lithium lebih tinggi dari yang direncanakan Toyota sebelumnya.
"Saat kami mengembangkan baterai untuk Prius, kami pikir kami adalah produsen baterai mobil listrik,” katanya merujuk pada inisiasi awal produksi mobil hybrid.
Namun demikian, kondisi tersebut mulai berubah seiring berjalannya waktu dan meingkatnya kebutuhan produksi baterai. Dia mengatakan bahwa saat ini Toyota tidak mampu memproduksi baterai sesuai dengan kebutuhan produksi mobil listrik mereka.
Dengan syarat tersebut, dia mengatakan bahwa Toyota akan bermitra dengan China's Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dan produsen mobil listrik BYD Co Ltd untuk memenuhi kebutuhan baterai yang meningkat itu.
Kendati demikian, Terashi mengatakan meski permintaan mobil listrik meningkat pesat, hal itu tidak akan berdampak positif terhadap laba Toyota. Dia mengatakan bahwa, pertumbuhan laba melambat sesuai dengan skala ekonomi.
DICKY KURNIAWAN | REUTERS
Pilihan Editor: Promo Toyota di IIMS 2023, DP Kijang Innova Zenix Mulai dari 20 Persen
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.