TEMPO.CO, Jakarta - Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menunggu detil kebijakan insentif kendaraan listrik dari pemerintah untuk mendapatkan proyeksi pencapaian target produksi mobil listrik 1 juta unit pada 2035.
"Terus terang ini sesuatu yang baru dan kalau kita lihat insentifnya juga kita belum tahu besarannya," kata Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara ditemui dalam media gathering PT Suryacipta Swadaya di Karawang, Jawa Barat, hari ini, Rabu, 8 maret 2023.
Kukuh menuturkan mobil listrik masih menyasar pasar kelas menengah ke atas dan bukan pembeli mobil pertama.
Adapun insentif kendaraan listrik sementara masih diarahkan untuk motor listrik. Pemerintah memberikan subsidi Rp 7 juta per unit pada tahun ini mulai 20 Maret 2023. Tapi produksi masih menyasar pelaku UMKM untuk meningkatkan produktifitas usaha.
"Kalau satu juta unit (target produksi mobil listrik) cukup berat, ya. Tapi kami lihat perkembangannya seperti apa," ucapnya.
Kukuh khawatir pengumuman insentif pembelian kendaraan listrik akan mengganggu penjualan. Dia mengacu pada saat ada isu insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) pada 2021.
Dia menyebut anjlok penjualan mobil drop pada Agustus sampai September 2020, tapi ternyata insentif belum diterbitkan.
"Makanya saya tidak mau komentar takut mengganggu penjualan. Kita tunggu insentifnya," tutur Kukuh.
Kukuh menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menentukan peningkatan pasar dan produksi kendaraan adalah perilaku dan minat masyarakat. Maka pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia sebaiknya dilakukan secara bertahap.
Pilihan Editor: Mobil Listrik Xiaomi Muncul Tahun Depan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.