TEMPO.CO, Jakarta - Mitsubishi Motors Corp merencanakan untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik hybrid dan baterai sebagai langkah strategi elektrifikasi pada pertengahan dekade mendatang.
Produsen asal Jepang yang tergabung dalam aliansi bersama Nissan dan Renault ini mengatakan akan meluncurkan 16 model baru selama lima tahun ke depan.
Sebelumnya, Mitsubishi menargetkan setengah dari total penjualan mobil barunya akan dialiri listrik pada tahun fiskal 2030. Mitsubishi kemudian meningkatkan targetnya menjadi 100 persen plug-in hybrid dan listrik baterai pada tahun fiskal 2035.
Kendaraan elektrifikasi yang dimaksud merupakan plug-in hybrid (PHEV), hybrid, dan listrik baterai. Kendaraan listrik menyumbang sekitar 7 persen dari total penjualan mobil baru perusahaan pada tahun fiskal 2021.
“Di antara model-model kami yang ada, kami akan memperluas area geografis di mana Outlander PHEV andalan kami ditawarkan dan membangun penjualan kendaraan listrik komersial ringan Minicab-MiEV yang diluncurkan kembali tahun lalu,” kata Chief Executive Takao Kato seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 10 Maret 2023.
Di antara 16 model baru yang direncanakan Mitsubishi untuk diluncurkan, satu akan menjadi model aliansi dengan Renault, sementara yang lain akan menjadi model aliansi Nissan, kata Mitsubishi dalam materi presentasi yang merupakan bagian dari rencana bisnis fiskal 2023-2025.
Perusahaan menambahkan bahwa dari 14 model lain yang akan diluncurkan, tujuh akan menggunakan mesin pembakaran murni, lima akan menjadi hybrid dan dua sisanya akan menjadi kendaraan listrik baterai.
Produksi Kendaraan Listrik di Indonesia
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyampaikan akan memproduksi mobil listrik di Indonesia. Mobil listrik ini akan mengambil basis dari kendaraan niaga listrik Mitsubishi Minicab MiEV.
"Tak berhenti di kendaraan penumpang saja, kami memperluas studi untuk Battery Electric Vehicle (BEV) niaga guna memahami bagaimana kami dapat terus mendukung petualangan hidup para pebisnis," kata Presiden Direktur MMKSI Naoya Nakamura, dikutip dari situs berita Antara hari ini, Jumat, 17 Februari 2023.
Produksi mobil listrik niaga ini akan dilakukan di pabrik MMKSI yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Menurut Naoya, kendaraan listrik ini akan menjadi kendaraan Mitsubishi yang diproduksi secara lokal di luar Jepang.
Selain itu, produksi mobil listrik berbasis Minicab MiEV ini juga akan menjadikan Mitsubishi sebagai pabrikan otomotif Jepang pertama yang memproduksi lokal kendaraan listrik bertenaga baterai.
Untuk diketahui, Mitsubishi Minicab MiEV dibekali daya listrik 1.500 W DC yang bisa mengalirkan daya AC 100 V, cukup untuk menyalakan peralatan elektronik saat berkegiatan di luar ruangan. Motor listrik yang digunakan mampu menghasilkan tenaga maksimal 30 kW atau setara 41 PS di 2.500 - 6.000 rpm dan torsi maksimal 196 Nm di 0 - 300 rpm.
Mobil listrik niaga ini ditenagai baterai Lithium-ion dengan dua pilihan kapasitas, yakni 10,5 kWh dan 16,0 kWh. Kedua baterai ini masing-masing mampu menempuh jarak 100 km dan 150 km.
Soal kapasitas kabin, mobil ini bisa mengangkut 4 penumpang dengan bobot maksimal 200 kg. Sedangkan jika hanya mengangkut 2 penumpag, kapasitas bobotnya bisa mencapai 350 kg.
Mobil listrik Mitsubishi Minicab MiEV telah dipasarkan di Jepang dengan harga 2.431.000 Yen atau sekitar Rp 302 juta untuk tipe 2-seater. Sedangkan untuk tipe 4-seater dibanderol 2.453.000 Yen atau sekitar Rp 305 juta.
Pilihan Editor: Airlangga Hartarto Minta Bikin Mobil Listrik di Bawah Rp 400 Juta, Mitsubishi Sanggup?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.