TEMPO.CO, Jakarta - Startup platform digital ekosistem mobil bekas, Broom mendapatkab suntikan dana Pra-Seri A senilai USD 10 juta atau setara Rp 155 miliar. Pendanaan ini dipimpin oleh Openspace, dengan partisipasi dari MUFG Innovation Partners dan BRI Ventures, bersama investor putaran terdahulu AC Ventures dan Quona Capital.
“Kami sangat senang bermitra dengan Broom dalam misi mereka mengubah cara kerja pembiayaan dealer di Indonesia. Broom membuka sumber pembiayaan baru bagi segmen yang sebelumnya relatif terabaikan,” kata Direktur Eksekutif Openspace Ian Sikora dalam siaran pers yang diterima Tempo hari ini, Rabu, 15 Maret 2023.
Broom sendiri memiliki produk layanan utama, yakni Buyback, sebuah layanan yang menawarkan modal kerja jangka pendek kepada showroom melalui layanan penjualan mobil temporer. Skema ini memungkinkan pemilik showroom menjual inventori mobil mereka secara sementara menggunakan dananya untuk upaya bisnis lainnya, dan membeli kembali mobil tersebut saat jatuh tempo.
Selama prosesnya, showroom juga masih dapat menjual mobil tersebut ke pelanggan, sehingga pemilik showroom dapat mengoptimalkan perputaran inventarisnya maupun modal kerja.
Selain itu, Broom juga menawarkan platform manajemen showroom digital yang membantu para pemilik showroom mengoperasikan bisnis lebih efisien. Platform dalam bentuk aplikasi ini memungkinkan penjualan antar showroom dalam ekosistem Broom.
“Kami beroperasi dengan efisien tinggi dan perhitungan ekonomi yang positif untuk menjaga keberlanjutan perusahaan, khususnya di iklim ekonomi saat ini,” kata CEO & Co-Founder Broom Pandu Adi Laras.
Dalam setahun terakhir, Broom mencatatkan transaksi mencapai Rp 4,65 triliun dengan skema Buyback. Broom juga telah merangkul 5.000 showroom mobil bekas dan membuka 6 cabang di Jabodetabek, Surabaya, dan Yogyakarta.
Pilihan Editor: 8 Tips Membeli Mobil Bekas Namun Berkualitas
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.