TEMPO.CO, Jakarta - MotoGP musim 2023 menjanjikan tontonan baru yang menarik dengan total 21 putaran. Dari jumlah itu, Dorna menambahkan Sprint Race yang digelar sehari sebelum balapan utama. Jika ditotal, akan ada 42 balapan dalam satu musim.
Sprint Race akan digelar 50 persen dari total putaran balapan utama. Misalnya, jika balapan utama digelar 27 putaran, Sprint Race akan berlangsung 13 putaran.
Pemenang pada Sprint Race akan mendapatkan poin setengah dari poin balapan utama. Misalnya, pemenang balapan utama mendapatkan 25 poin, maka di Sprint Race dihitung 12 poin. Podium dua mendapatkan 9 poin, dan podium tiga 7 poin.
Selanjutnya berurutan peringkat empat (6 poin), lima (5 poin), enam (4 poin), tujuh (3 poin), delapan (2 poin), dan sembilan (1 poin).
Meski demikian, Sprint Race bukanlah sebagai sesi kualifikasi yang menentukan posisi start di balapan utama. Sesi kualifikasi digelar sebelum Sprint Race, dan menjadi acuan menentukan posisi start dari Spring Race.
Sesi latihan pada MotoGP juga mengalami sedikit perubahan. Jika sebelumnya memberlakukan latihan bebas tiga kali, kali ini dipangkas menjadi dua kali, dan satu kali latihan bebas sebelum sesi kualifikasi pertama dan kedua digelar. Sprint Race digelar setelah sesi kualifikasi.
Kata Pembalap Soal Sprint Race
Dorna menjanjikan Sprint Race dapat menghadirkan totonan lebih menarik pada MotoGP dan membuat penonton lebih ramai di hari Sabtu, sehari sebelum balapan utama digelar.
Meski demikian, para pembalap mengaku tingkat stress akan lebih tinggi karena mereka mati-matian bertarung sejak hari Sabtu. "Perubahan format pada musim 2023 memang menarik, tetapi kami sudah harus mati-matian bertarung sejak Sabtu. Tingkat stress akan lebih tinggi," kata Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) dalam sebuah wawancara yang digelar MotoGP Kamis, 23 Maret 2023.
Menurut Bagnaia, Sprint Race akan menjadi tantangan bagi pembalap dalam pemilihan ban yang cocok untuk digunakan balapan. "Menurut saya, kami perlu dua hingga tiga seri untuk memahami pemilihan ban dan strategi yang sesuai dengan format baru ini," ujar Juara Dunia musim lalu ini.
Meski demikian, Bagnaia mengaku senang dengan format baru ini dan menjadi tantangan bagi dirinya untuk berpacu mempertahankan gelar.
Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) menyebut format baru bagus untuk perkembangan MotoGP karena dapat mendatangkan lebih banyak penonton sejak sehari sebelum balapan utama. Tetapi, kata dia, pembalap dan tim akan menjalani jadwal yang lebih padat dibanding musim-musim sebelumnya.
"Kami akan memiliki 21 seri dan tambahan Sprint Race di setiap seri, akan menjadi musim yang panjang bagi kami dan pasti akan lebih melelahkan," tutur Quartararo.
Marc Marquez (Repsol Honda) tampak menjadi pembalap yang cukup antusias menyambut aturan baru ini. Dirinya menyebut setiap seri akan menjadi lebih menarik dengan Sprint Race. "Ini akan sangat menarik di trek, dan kami hanya perlu melakukan adaptasi dengan aturan baru ini," kata dia.
Pembalap Aprilia Aleix Espargaro mengaku tidak sabar untuk melakukan putaran pertama MotoGP musim ini dengan sistem baru. Dirinya mengaku sudah berdiskusi panjang dengan tim dan mekanik tentang sistem baru ini tetapi sejauh ini belum memiliki gambaran tentang hasil yang akan dicapai.
"Pastinya saya sudah tidak sabar untuk turun ke trek. Kami akan menganalisa bagaimana performa di hari pertama (Jumat), kedua (Sabtu), dan ketiga (Minggu). Masih perlu pembuktian di trek," kata Espargaro.
"Musim lalu hari Jumat belum menjadi hari yang terlalu penting untuk menentukan sebuah strategi karena masih ada hari Sabtu sebelum kualifikasi. Tetapi kali ini kami akan membuatnya lebih penting karena hari Sabtu langsung digunakan untuk sesi kualifikasi dan Sprint Race."
MOTOGP
Pilihan Editor: Jadwal MotoGP Portugal Pekan Ini: Ducati Masih Mendominasi?
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.