TEMPO.CO, Jakarta - Fabio Quartararo memberikan tanggapan terkait format baru Grand Prix MotoGP 2023, yang menghadirkan Sprint Race. Dirinya secara blak-blakan mengaku tidak suka dengan agenda di hari Sabtu tersebut.
Pembalap Monster Energy Yamaha tersebut diketahui telah mengikuti Sprint Race di MotoGP Portugal akhir pekan kemarin. Hasilnya pun tidak begitu maksimal, dimana ia gagal menorehkan poin setelah finis di peringkat ke-10.
"Saya sama sekali tidak suka balapan sprint," kata pembalap berusia 23 tahun tersebut seperti dikutip Tempo.co dari situs Speedweek hari ini, Rabu, 29 Maret 2023. “Saya tidak terkejut bahwa itu adalah balapan yang agresif.”
Lebih lanjut Quartararo mengisyaratkan bahwa format Sprint Race di Grand Prix MotoGP 2023 sedikit membahayakan keselamatan para pembalap. Karena, menurut dia, agenda tersebut menuntut fisik sejumlah peserta.
“Akan lebih baik untuk keselamatan jika kami melakukan 25 lap dua kali, daripada 12 lap di hari Sabtu. Secara fisik akan sulit. Tetapi dalam 25 lap Anda akan memiliki lebih banyak waktu. Jika Anda kehilangan tiga posisi dalam Sprint Race, Anda (akan) kacau," jelas dia.
“Pada akhirnya itu tidak masuk akal. Saya tidak ingin mengeluh. Tapi ini tentang keselamatan. Tidak masalah jika Anda saling menyentuh. Saya menyentuh Alex (Marquez) beberapa kali di akhir balapan," ujar dia.
Tapi, Quartararo menilai bahwa gaya berkendara pembalap MotoGP saat ini benar-benar ‘gila’ atau agresif di awal putaran. Menurut pembalap berkebangsaan Prancis tersebut beberapa pembalap terkadang bereaksi di luar kendali.
“Saya tidak ingin masuk ke sana. Tapi itu (gaya berkendara yang ‘gila’) wajar, karena tentunya tidak mau kehilangan tempat. Semua orang akan berjuang sangat keras di balapan berikutnya dan itu berbahaya," tutup Fabio Quartararo.
Pilihan Editor: Absen di Argentina, Penalti Marc Marquez Berlaku di MotoGP Amerika
SPEEDWEEK
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto