TEMPO.CO, Jakarta - Badan Standar Pengemudi dan Kendaraan (DVSA) AS mengubah aturan proses ujian mengemudi mobil.
Langkah tersebut untuk mengurangi antrean peserta ujian mengemudi mobil yang gagal. Mulai musim panas 2023, mereka yang gagal dalam tes harus menunggu 28 hari untuk tes ulang, bukan sepuluh hari seperti sebelumnya.
DVSA berharap berubahan proses akan memberi lebih banyak waktu kepada peserta yang gagal untuk menyiapkan diri.
“Lebih dari setengahnya tidak siap untuk melakukan tes atau mengemudi dengan aman dan bertanggung jawab sendiri,” begitu kesimpulan DVSA, dikutip dari laman Top Gear hari ini, Jumat, 31 Maret 2023.
Upaya untuk menaikkan jumlah kelulusan tersebut adalah hasil konsultasi publik pada 2022.
Agensi juga memutuskan bahwa jika peserta ingin membatalkan tes, mereka harus memberikan pemberitahuan 10 hari sebelum tes. Sedangkan aturan sebelumnya mensyaratkan pemberitahuan tiga hari sebelumnya.
Aturan baru sepuluh hari itu sebenarnya tidak berlebihan. Statistik DVSA dari Februari 2023 menunjukkan bahwa lebih dari separuh peserta tes mengemudi gagal tes.
Lebih miris lagi, satu dari delapan penguji melakukan intervensi kepada peserta secara fisik selama tes dengan alasan keamanan.
Tidak mengherankan, 37 persen penguji ujian mengemudi mobil mendukung langkah DVS tersebut. Namun, sekitar 42 persen peserta ujian berpendapat aturan baru tak akan akan mengubah perilaku mereka.
Berdasarkan catatan Top Gear, seluruh pembalap terbaik tidak langsung lulus tes mengemudi.
TOP GEAR
Pilihan Editor: Kapolri Minta Ujian Praktek SIM Diberikan Dua Kali Kesempatan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.