TEMPO.CO, Jakarta - Mudik adalah salah satu kegiatan yang seringkali dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat lebaran tiba. Seiring dengan dicabutnya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), jumlah pemudik pun semakin bertambah antara 2020 dan 2023.
Seseorang biasanya mudik ke tempat kelahiran atau tempat di mana orang tua dan sanak saudara lainnya berada, alias kampung halaman. Tradisi ini telah dilakukan sejak lama ketika banyak orang mulai merantau ke kota-kota besar untuk berbagai keperluan.
Setelah berbulan-bulan tak jumpa, mudik menjadi momen berharga untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga yang tinggal jauh. Waktu mudik selalu dinanti-nantikan setiap tahunnya sehingga antusiasme masyarakat diperkirakan meningkat tahun ini.
Mudik Naik Motor, Amankah?
Mudik dapat dilakukan dengan transportasi publik maupun kendaraan pribadi. Salah satu kendaraan publik yang cukup sering digunakan untuk mudik adalah sepeda motor. Namun, mudik naik motor bisa menjadi suatu polemik tersendiri.
Dari tahun ke tahun, pemerintah sudah sering mengimbau masyarakat untuk tidak mudik menggunakan motor. Imbauan ini dibuat karena banyak faktor, terutama soal keamanan. Sebagai gantinya, pemerintah bahkan kerap menyediakan beberapa pelayanan mudik gratis.
Baca juga:
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pemudik dengan sepeda motor jumlahnya masih berada di angka 20 persen. Padahal, motor adalah kendaraan dengan tingkat kecelakaan paling tinggi. Terlebih saat mudik, waktu tempuh perjalanan bisa mencapai 3–10 jam. Pengendara motor dikhawatirkan mengalami kelelahan hingga terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Akan tetapi, masih saja ada pemudik yang tetap menggunakan sepeda motor untuk mudik. Hal ini kemudian menjadi catatan penting bahwa setiap pemudik dengan motor pribadi harus mengetahui sederet tips berikut demi menciptakan perjalanan yang aman, nyaman, dan sampai tujuan.
- Periksa kondisi motor sebelum berangkat. Pastikan semua komponen motor dalam kondisi baik, mulai dari oli, rem, lampu, ban, dan bahan bakar.
- Bawa perlengkapan berkendara yang cukup. Gunakanlah helm, jaket, sarung tangan, kacamata, dan sepatu yang nyaman untuk melindungi diri dari terik matahari, hujan, dan debu.
- Pastikan fisik dalam kondisi terbaik. Mudik menggunakan motor memerlukan stamina prima. Pemudik sebaiknya istirahat cukup dan makan sehat sebelum berangkat. Di jalan, hindari terlalu banyak konsumsi gula karena dapat menimbulkan kantuk.
- Pilih rute yang aman dan sesuai. Pastikan Anda memilih rute yang aman dan sesuai dengan kemampuan mengemudi Anda. Perhatikan kondisi jalan, cuaca, dan kondisi lalu lintas.
- Gunakan pakaian dengan warna terang dan mencolok untuk meningkatkan visibilitas pengendara di jalan sehingga risiko kecelakaan pun terminimalisir.
- Mudik menggunakan motor cukup melelahkan, maka istirahatlah dalam jangka waktu tertentu. Pengendara dapat memilih tempat berhenti yang nyaman seperti masjid atau area istirahat umum. Berhenti istirahat secara teratur dapat memulihkan tenaga dan memperbaiki kenyamanan selama perjalanan.
- Pemudik diimbau untuk tidak membawa beban terlalu berat. Kapasitas berlebih pada motor dapat memengaruhi keseimbangan dan keselamatan pengendara di jalan.
- Pemudik juga diimbau untuk tidak mengemudi pada malam hari. Risiko kecelakaan pada umumnya lebih tinggi terjadi di wilayah dengan pencahayaan minim. Oleh karena itu, hindarilah mengemudi malam-malam terutama jika tidak akrab dengan rute perjalanan.
- Selalu patuhi aturan lalu lintas agar selamat di jalan. Jangan melanggar aturan seperti mengabaikan lampu lalu lintas atau rambu-rambu, menyalip kendaraan besar dengan tidak aman, hingga melebihi batas kecepatan yang ditentukan.
- Terakhir, jangan terlalu sering menggunakan telepon seluler saat berkendara karena dapat mengganggu konsentrasi dan meningkatkan risiko kecelakaan. Jika memang perlu menghubungi seseorang atau melihat peta digital, silakan berhenti di tempat yang aman terlebih dahulu.
Pilihan editor: Tips Mengantisipasi Begal Saat Mudik Naik Motor Malam Hari
NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM