TEMPO.CO, Jakarta - Mudik adalah tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri. Mudik dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga di kampung halaman atau daerah asal. Mudik biasanya dilakukan sekitar satu minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri dan kembali ke kota tempat tinggal setelah selesai perayaan.
Tradisi mudik ini sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Tradisi ini berasal dari keinginan masyarakat untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman. Selain itu, mudik juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena selain bertemu dengan keluarga dan kerabat, mudik juga identik dengan suasana kampung yang ramai dan meriah.
Dalam mudik Lebaran edisi 2023, jumlah warga yang pulang ke kampung halamannya diprediksi akan meningkat dibanding tahun lalu. Menurut Kementerian Perhubungan atau Kemenhub, sebanyak 123,8 juta orang akan pulang kampung, jumlah tersebut meningkat 14,2 persen dari 85,5 juta pemudik pada edisi mudik Lebaran tahun lalu.
Meskipun demikian, tradisi mudik masih terus dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa masyarakat masih melaksanakan mudik meskipun diimbau untuk tidak melakukannya. Salah satu alasan utama adalah rasa kangen dan rindu akan keluarga dan kerabat di kampung halaman. Selain itu, mudik juga menjadi momen untuk beristirahat dan melepas penat dari rutinitas sehari-hari.
Namun demikian, dalam jalur-jalur mudik umumnya dikenal beberapa istilah yang dilakukan untuk merekayasa lalu lintas akibat jumlah arus mudik yang melibatkan puluhan juta orang. Dengan jumlah mobilitas yang membludak, dibutuhkan rekayasa lalu lintas agar kepadatan di jalur mudik dapat terurai, dilansir dari berbagai sumber berikut merupakan istilah yang umum dijumpai dalam rekayasa lalu lintas mudik.
One Way
Dilansir dari laman daihatsu.co.id, one way merupakan sistem yang diberlakukan untuk merekayasa lalu lintas dengan mengubah jalur dua arah menjadi jalur satu arah. Sistem ini dibuat untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga dapat mengurangi kemacetan.
Sistem rekayasa lalu lintas tersebut pernah diterapkan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan di sekitar gerbang tol Cikampek menuju gerbang tol Kalikangkung pada kilometer 414, pihak kepolisian Satlantas menerapkan sistem one way. Aturan tersebut dikhususkan untuk kendaraan yang keluar dari gerbang keluar tol Cikampek, sedangkan untuk kendaraan lainnya diarahkan untuk ke tol lain atau jalur bukan tol.
Contraflow
Sementara itu, sistem contra flow memiliki definisi yang berlawanan dengan sistem one way. Sistem contra flow diterapkan dengan cara mengubah arus yang tadinya satu jalur menjadi arus berlawanan, bukan menutup salah satu arus jalan. Selain itu, dalam waktu penerapan sistem contra flow diberlakukan secara mendadak tergantung dengan situasi dan kondisi jalan.
Ganjil Genap
Sementara itu, masih dilansir dari laman yang sama, sistem ganjil-genap dapat dipahami sebagai sistem rekayasa lalu lintas yang mengharuskan pengendara menyesuaikan nomor polisi dengan tanggal berkendara. Misalnya, jika berkendara pada 3 Januari 2023, maka yang bisa melewati jalan dengan aturan ganjil genap, hanya kendaraan dengan nomor polisi ganjil. Sebaliknya, jika berkendara pada 4 Januari 2023, maka kendaraan yang bisa melewati jalan dengan aturan ganjil genap, hanya kendaraan yang dengan nomor polisi genap.
Dengan demikian mudik adalah tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri. Meskipun mudik seringkali dianggap sebagai momok bagi pemerintah dan masyarakat karena adanya peningkatan angka kecelakaan lalu lintas dan kemacetan yang parah, namun tradisi ini masih terus dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Dengan penerapan rekayasa lalu lintas seperti demikian, diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang terjadi akibat mudik.
Pilihan Editor: 5 Tips Agar Stamina Tetap Prima Saat Mudik Lebaran, Perhatikan Pakaian yang Dikenakan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.