TEMPO.CO, Jakarta - Daihatsu Motor Co.,Ltd. mengkonfirmasi bahwa mereka melakukan kesalahan dalam pengajuan persetujuan tes tabrakan samping untuk empat model mobil untuk pasar luar Jepang.
Model mobil yang salah aplikasinya sebanyak 88.123 unit, antara lain Toyota Agya yang sedianya diproduksi di Indonesia untuk diekspor ke Republik Ekuador.
"Kami sangat meminta maaf karena telah mengkhianati kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya serta telah menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang besar," tutur Daihatsu di laman resmi daihatsu.com, hari ini, Sabtu, 29 April 2023.
Empat model yang aplikasi tes tabrakan sampingnya bermasalah adalah:
1. Toyota Yaris ATIV
Model tersebut diproduksi pada Agustus 2022 sebanyak 76.289 unit di Thailand dan Malaysia untuk diekspor antara lain ke Thailand, Meksiko, dan Timur Tengah
2. Perodua Axia
Model buatan Februari 2023 di Malaysia sebanyak 11.834 unit untuk pasar Malaysia
3. Toyota Agya
Rencananya diproduki pada Juni 2023 di Indonesia untuk pasar Republik Ekuador. Jumlah produksi belum ditentukan
4. Sejumlah model lain dalam pengembangan.
Daihatsu Motor telah melaporkan kesalahan itu pada April 2023. Perusahaan pun melakukan penyelidikan berupa survei wawancara terhadap departemen yang bertanggungjawab, pemeriksaan mobil, serta riwayat pengembangan mobil.
Daihatsu juga mengkonfirmasi bahwa dalam tes tabrakan samping sejumlah model tersebut diketahui bahwa lapisan dalam pintu kursi depan mobil dimodifikasi secara tidak benar. bahkan terdapat pelanggaran prosedur dan metode pengujian tabrakan samping.
Daihatsu menyatakan menjalankan seluruh proses mulai pengembangan hingga lulus tes sertifikasi berdasarkan perjanjian pasokan OEM dan perjanjian pengembangan bersama antara Toyota Motor Corporation (Toyota) dan Daihatsu.
Toyota lantas alam mengajukan permohonan persetujuan jenis kendaraan kepada pihak berwenang. Kemudian setelah menerima persetujuan, mobil dijual dengan merek Toyota.
Daihatsu berjanji, jika ditemukan kesalahan akan segera dilaporkan dan dikonsultasikan kepada otoritas inspeksi. Penangguhan pengiriman ke sejumlah negara dilakukan setelah berdiskusi dengan Toyota.
Daihatsu juga telah membentuk komite pihak ketiga yang independen untuk menjelaskan detail kesalahan yang telah dilakukan. Komite akan menganalisis akar permasalahan dan menyusun langkah-langkah untuk mencegah masalah serupa terulang.
Daihatsu menyatakan akan berusaha melanjutkan pengiriman kendaraan yang pernah ditangguhkan sambil menerima panduan dari otoritas inspeksi dan sertifikasi.
"Saat ini pelanggan yang menggunakan model ini tidak perlu melakukan tindakan apa pun untuk melanjutkan penggunaan," tutur Daihatsu.
Pilihan Editor: Penjualan Mobil Daihatsu Naik 22,6 Persen di Kuartal I 2023
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.