TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Mercedes, meningkatkan efisiensi pada produk mobil listrik masa depannya akan menjadi lebih mudah berkat kolaborasinya dengan tim Formula 1 (F1). Bahkan dengan bekal tersebut, Mercedes optimistis bisa menyaingi raksasa mobil listrik Tesla.
Direktur Teknologi Mercedes AMG High Performance Powertrains (HPP) Adam Allsopp bercerita, pada Agustus 2020, dirinya ditantang untuk membuat mobil listrik yang bisa menempuh jarak 1.000 kilometer dalam sekali pengisian daya. Hasilnya adalah mobil konsep EQXX.
Mercedes mengandalkan pengalaman timnya di F1 karena memang tim-tim di F1 memiliki tindakan ekstrem dalam hal efisiensi kendaraan. Hal ini yang akan diadopsi Mercedes dalam hal pengembangan mobil listrik yang akan dijualnya.
Chief Technology Officer Mercedes Markus Schaefer mengatakan bahwa apa yang dipelajari dari tim F1 telah memangkas waktu pengembangan kendaraan baru Mercedes. Mulai dari konsepsi hingga produksi massal, waktu pengembangan dipangkas dari rata-rata 58 bulan menjadi 40 bulan.
Tim F1 juga harus mencari setiap kemungkinan efisiensi yang mereka dapat dari bagian mekanis mobil, termasuk mengejar setiap watt yang hilang, apakah hilang karena ketidakefisienan pada suatu komponen atau aerodinamikanya yang buruk. Pembelajaran itu yang membuat mobil seperti EQXX bisa menempuh jarak lebih dari 1.200 km dalam sekali pengisian daya.
"Kami memiliki keunggulan di sini dengan Formula 1 yang tidak dimiliki orang lain. Tesla tidak memilikinya, tim lain tidak memilikinya," kata Schaefer, dikutip dari laman Carscoops hari ini, Jumat, 5 Mei 2023.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS
Pilihan Editor: Mercedes-Benz E-Class 2024 Diperkenalkan, Intip Spesifikasinya
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.