TEMPO.CO, Jakarta - Chery Sales Indonesia memastikan bahwa akan tetap melakukan strategi kesiapan fasilitas produksi dan juga pusat R&D di Tanah Air. Meskipun di Malaysia juga akan menyediakan fasilitas produksi Chery.
Presiden PT Chery Sales Indonesia Shawn Xu menyatakan Indonesia masih menjadi bagian dari pasar negara di Asia dan termasuk dalam strategi perusahaan memperluas pasar. "Di Malaysia juga akan memproduksi dan Indonesia juga akan memproduksi, bahkan juga sudah menyiapkan fasilitas perakitan di Thailand,” ujar dia saat halal bihalal bersama rekan jurnalis di Kantor Pusat Chery di Pluit, 9 Mei 2023.
Adapun Chery Global memang mengincar pasar setir kanan yang memang sangat besar. Shawn Xu menjabarkan bahwa negara tujuannya adalah Australia, Selandia Baru, Singapura, Vietnam, Filipina, Thailand hingga Inggris.
“Mendirikan pusat produksi di Indonesia dan mengekspor ke negara di ASEAN serta negara lain untuk model Chery berbasis ICE, BEV hingga PHEV. Menyiapkan R&D center untuk RHD (Right Hand Drive), regional testing, training hingga distribusi komponen,” ujar Shawn Xu.
Bahkan dirinya memastikan akan melibatkan universitas dalam negeri untuk menciptakan para ahli serta penelitian teknologi baru.
Semenjak beroperasinya fasilitas CKD bulan Oktober lalu dengan TKDN di angka 20 persen dan tahun ini sedianya mengejar 40 persen komponen lokal untuk memenuhi Form D agar bisa diekspor.
Saat ini Chery telah memasarkan tiga model di Indonesia. Ketiga model itu adalah Tiggo 7 Pro, Tiggo 8 Pro, dan Omoda 5. Produsen asal Cina juga akan memasarkan kendaraan ramah lingkungan hybrid dan listrik baterai dalam waktu dekat ini.
Pilihan Editor: Chery akan Jadikan Malaysia Basis Produksi untuk Pasar ASEAN
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.